Maksimalkan Potensi E-wallet Lewat Layanan WaaS
Waas memungkinkan partner bisnis menambahkan fitur e-wallet di dalam ekosistem.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan industri teknoolgi keuangan di Tanah Air, terus melahirkan berbagai inovasi baru. Pada Selasa (23/1/2024), Doku meluncurkan layanan Wallet as a Service (WaaS), sebuah infrastruktur e-wallet lengkap yang dikoneksikan menggunakan API. Inovasi baru ini memungkinkan partner bisnis untuk menambahkan fitur e-wallet di dalam ekosistemnya untuk mengelola arus keuangan dan memfasilitasi transaksi pelanggan.
Sebagai perusahaan Fintech pembayaran berlisensi terlengkap, Doku memaksimalkan potensi lisensi uang elektronik (e-money) dan dompet elektronik (e-wallet) yang dimiliki sesuai dengan koridor regulasi. Doku pun menggandeng Tomoro Coffee dan Coda sebagai merchant pertama yang sudah menerapkan layanan WaaS dalam operasional sehari-hari saat memperkenalkan layanan ini secara resmi ke publik.
Nabilah Alsagoff, Co-Founder and Chief Operating Officer Doku menjelaskan, selama ini lisensi e-money dan e-wallet dari Bank Indonesia kami terapkan di Doku e-Wallet sebagai salah satu opsi pembayaran dalam ekosistem kami. “Melalui berbagai interaksi bersama merchant, kami mendapatkan ide-ide baru untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan ini,” ujarnya.
Dengan adanya inovasi WaaS, Nabilah berharap, bisnis dari berbagai industri dapat merasakan kemudahan dan fleksibilitas ketika mengelola arus uang sehari-hari. “Selain itu, untuk bisnis berbasis aplikasi juga dapat dengan mudah menambahkan fitur e-money di dalam aplikasinya untuk memfasilitasi transaksi pelanggannya. Cukup terkoneksi lewat Doku,” ujar Nabilah.
Melalui layanan WaaS, Doku memberikan dua jenis solusi untuk melayani dua segmen pasar yang berbeda, yaitu, E-wallet Bisnis untuk mengelola arus uang dalam ekosistem internal merchant, dan E-wallet Konsumen berupa fitur e-money yang ditambahkan dalam aplikasi merchant.
Penyaluran uang kas merupakan kegiatan rutin yang bisa menyita waktu jika tidak dikelola dengan benar. Seperti Tomoro Coffee, dimana setiap harinya kantor pusat harus menyalurkan uang kas ke sekitar 300 cabang Tomoro Coffee yang tersebar di seluruh Indonesia.
Finance and Accounting Manager Tomoro Coffee, Liong Yen Hung menjelaskan, bagi perusahaan dengan banyak cabang dan memiliki tingkat pertumbuhan bisnis yang pesat, uang kas perlu dikelola secara akurat dengan mengutamakan transparansi. “Kegiatan rutin ini sangat rentan untuk disalahgunakan jika kantor pusat kurang cermat dalam memantau pencatatan penggunaan uang kas di setiap cabang. Disini Doku sangat membantu untuk menjaga konsistensi detail pencatatan, sehingga mempermudah kantor pusat untuk memantau penggunaan uang kas di setiap cabang kami”, kata Liong.
Sementara, fitur embedded wallet dalam WaaS yang ditambahkan dalam aplikasi merchant memungkinkan pelanggan untuk melakukan sejumlah top up dan bertransaksi pada platform merchant tersebut. Misalnya Coda, salah satu marketplace konten game yang banyak diminati oleh para gamer di Indonesia.
Dengan menerapkan embedded wallet, pelanggan Coda dapat dengan nyaman mengisi saldo untuk kemudian membeli berbagai konten gim yang tersedia di platform mereka. Mukul Chawla, Managing Director, Global Partnerships, APAC, berkomentar, ragam pilihan, kenyamanan dan keamanan adalah hal-hal yang sangat sangat diperhatikan ketika melayani para pelanggan. “Kemitraan bersama Doku untuk memperkenalkan embedded wallet bagi pelanggan kami menunjang komitmen Coda tersebut,” ujar dia.