Angkatan Laut AS Cegat Rudal Houthi Saat Kawal Kapal Komersial Maersk
Ledakan terjadi ketika kapal yang dikawal AS itu transit di pesisir Yaman.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan pelayaran Maersk mengatakan ledakan di dekat dua kapal yang dioperasikan anak perusahaannya di Amerika Serikat (AS) dan membawa pasokan militer AS terpaksa memutar balik. Ledakan itu terjadi ketika dua kapal yang dikawal Angkatan Laut AS itu transit di Selat Bab al-Mandab pesisir Yaman.
"Saat berada di rute itu, kedua kapal melaporkan melihat ledakan didekatnya dan Angkatan Laut AS yang melakukan pengawalan juga mencegat beberapa proyektil," kata Maersk dalam pernyataannya, Kamis (25/1/2024).
Perusahaan asal Denmark itu menambahkan kapal-kapal itu menunda transit di Laut Merah. Juru bicara militer Houthi mengatakan mereka melepaskan tembakan rudal balistik ke beberapa kapal perang AS yang melindungi dua kapal komersial AS. Dua kapal komersial itu dioperasikan Maersk Line, Limited, anak perusahaan Maersk di Amerika Serikat. Kapal-kapal itu membawa kargo untuk Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, Lembaga Bantuan AS (USAID) dan badan-badan pemerintah AS lainnya.
Maersk mengatakan, dua kapal itu terdaftar dalam Program Keamanan Maritim (MSP) dan Voluntary Intermodal Sealift Agreement (VISA) dengan pemerintah AS, itulah sebabnya mengapa kapal Angkatan Laut AS mengawal mereka saat melalui dikawal melalui selat Bab al-Mandab. MSP dan VISA merupakan program Departemen Pertahanan AS untuk mengangkut pasukan, pasokan, dan peralatan selama masa perang atau keadaan darurat nasional.
Maersk mengatakan kapal dan kru tidak mengalami kerusakan atau luka dan telah dikawal kembali ke Teluk Aden oleh Angkatan Laut AS. Selat Bab al-Mandab merupakan pintu keluar Laut Merah antara Yaman di Semenanjung Arab, dan dan Djibouti dan Eritrea di pesisir Afrika.
Dalam pernyataannya juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan pasukan kelompoknya mengincar sejumlah kapal perang AS dengan rudal balistik dalam "bentrokan" selama lebih dari dua jam. Serangan itu mengenai kapal perang AS dan dua kapal komersial yang kemudian "mundur dan memutar balik."
"Beberapa rudal balistik kami mengenai target mereka meski kapal perang mencoba untuk mencegatnya," kata Sarea dalam pernyataan tersebut. Seorang pejabat AS mengatakan tidak ada kapal yang terkena tembakan. "Tidak ada kapal perang atau komersial AS yang terkena rudal Houthi hari ini," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Dalam pernyataan terpisah Komando Pusat AS mengatakan pasukan Houthi menembak tiga rudal balistik anti-kapal ke kapal kontainer berbendera AS, Maersk Detroit pada Rabu (24/1/2024) kemarin. Ketika kapal itu transit di Teluk Aden.