Di Tengah Gencarnya Gugatan Civitas Kampus, Rektor Ini Puji Kepemimpinan Jokowi

Jebul berharap pemimpin yang terpilih di Pilpres 2024 dapat melanjutkan kinerja Jokow

pixabay
Ilustrasi demokrasi.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah rektor dari berbagai kampus di tanah air menggalang dukungan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka mengapresiasi kinerja Jokowi selama memimpin Indonesia 9 tahun terakhir dengan melewati berbagai situasi sulit.  Pernyataan itu disampaikan di tengah gugatan berbagai civitas kampus di tanah air terkait demokrasi yang berjalan mundur. 

Baca Juga


Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso meyakini Jokowi telah banyak berjasa bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan Jokowi, Jebul menyebut Indonesia berhasil melewati masa-masa sulit saat pandemi Covid-19. Jebul menilai kepemimpinan presiden sangat menentukan dalam mengambil sikap di tengah situasi sulit yang dihadapi dunia.
 
"Pandemi COVID telah dilalui melalui upaya keras dan ini adalah berkat leadership dari Bapak Presiden," kata Jebul dalam keterangan yang dikutip pada Sabtu (3/2/2024).
 
Jebul mengapresiasi warisan kinerja yang telah dilakukan Jokowi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Jebul berharap pemimpin yang terpilih di Pilpres 2024 dapat melanjutkan kinerja Jokowi.
 
"Kami juga menyampaikan di momen pemilihan presiden, Pemilihan Umum tahun 2024, mudah-mudahan Bapak Presiden dan bangsa Indonesia bisa memperoleh pemimpin untuk melanjutkan kinerja dari Presiden Joko Widodo," ujar Jebul.
 
Rektor Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Semarang Hono Sejati juga mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dalam menangani pandemi COVID-19 dengan sangat baik sehingga mendapatkan apresiasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hono menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin yang inovatif, yang bisa menyatukan bangsa, yang dikemas dalam bingkai NKRI.
 
"Bapak Jokowi adalah seorang negarawan yang banyak berjasa bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan beliau, Indonesia melakukan lompatan kemajuan berhasil melewati masa-masa sulit pandemi COVID-19," kata Hono. 
 
Sementara itu, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta Sunarto Istianto mengapresiasi kinerja Jokowi selama dua periode. Sunarto mengatakan Jokowi telah banyak membangun kemajuan, terutama di sektor pembangunan.
 
"Saya menyampaikan apa yang saya rasa, saya alami, saya prediksikan, saya kemukakan, bahwa presiden kita Pak Joko Widodo selama hampir dua periode ini membina jauh banyak kemajuan, banyak menjadi negara-negara yang lain ikut mengacungkan jempol kepada beliau Pak Jokowi, membangunnya luar biasa, baik fisik dan pembangunan yang lain," kata Sunarto. 
 
"Saya menyaksikan sendiri bahwa Pak Jokowi adalah orang yang dari Solo yang memperhatikan juga daerah termasuk Solo," lanjut Sunarto.
 
Dukungan lain juga datang dari Rektor Akademi Pelayaran Nasional Surakarta Hadi. Hadi mengatakan Jokowi telah berhasil membangun infrastruktur yang sangat baik, terutama dalam membangun konektivitas di dunia pelayaran. Salah satu terobosan yang paling menonjol adalah tol laut dan pembangunan sejumlah pelabuhan.
 
"Kepemimpinan Bapak Joko Widodo setahu saya kepemimpinannya sangat luar biasa terbukti dalam pengelolaan negara, termasuk pembangunan infrastruktur sangat baik sekali," kata Hadi. 
 
Lebih lanjut, Hadi berharap Pemilu 2024 dapat melahirkan pemimpin yang terbaik. Setidaknya, kata Hadi, pemimpin itu mendekati dengan kepemimpinan Jokowi.
 
"Selanjutnya kami sebagai warga juga berharap pada Pemilu 2024 akan menemukan pemimpin yang baik juga, ya paling tidak mendekati kepemimpinannya dengan Bapak Jokowi, kalau kalau sama kan barang kali sulit begitu," ujar Hadi.
 
Terakhir, Wakil Rektor (Warek) II Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Hardi Winoto, mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan Pemilu 2024. Hardi mengatakan demokrasi harus dijunjung tinggi.
 
"Demokrasi adalah hak semua warga negara yang harus kita junjung tinggi dan harus kita bantu untuk mensukseskan proses demokasi di negeri ini," kata Hardi. 
 
Hardi juga mengingatkan jangan sampai demokrasi tercoreng hanya karena tindakan kelompok tertentu. 
 
"Jadi jangan sampai demokrasi itu terkotori atau tercoreng, atau rusak gara-gara suatu tindakan tertentu yang mengakibatkan rusaknya demokrasi," ujar Hardi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler