Komeng Unggul Perolehan Suara, Pengamat: Masyarakat Nikmati Politik Santai

Pengamat menilai Komeng unggul perolehan suara karena masyarakat suka politik santai.

Republika/Hazliansyah
Komedian Komeng. Pengamat menilai Komeng unggul perolehan suara karena masyarakat suka politik santai.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan, pada Pemilu 2024 para pemilih cenderung lebih senang memilih sosok yang punya gaya politik lebih santai. Hal itulah yang sekiranya membuat Calon Legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan Provinsi Jawa Barat Alfiansyah Bustami Komeng alias Komeng bisa mendulang banyak suara.

Baca Juga


“Sosok pelawak dan penampilan yang informal strategi jitu Komeng mendapatkan dukungan masyarakat Jawa Barat di saat masyarakat sedang lebih menikmati gaya politik yang lebih santai,” kata Fernando kepada Republika, Jumat (16/2/2024).

Dia menerangkan, pada pemilu kali ini, para pemilih lebih senang memilih sosok yang hanya menampilkan formalitas. Hal itu terlihat dari hasil pemilihan presiden yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena menampilkan karakter gemoy.

“Begitu juga dengan sosok Komeng, mampu menarik masyarakat Jawa Barat untuk memilihnya sebagai calon anggota DPD. Dalam dunia lawak, sosok komeng dikenal dan bisa diterima oleh semua kalangan dan usia. Sehingga dari segi popularitas, sosok Komeng tidak perlu diragukan lagi,” kata dia.

Kemunculan Komeng...

 

Sebab itu pula, kemunculan Komeng sebagai salah satu calon anggota DPD dari Jawa Barat menarik bagi warga Jawa Barat untuk memilihnya. Minimnya sosialisasi dan kampanye dari Komeng dan timnya tidak memperkecil peluang Komeng menjadi Senator mewakili Jawa Barat. 

Di samping itu, sosok lucu Komeng ternyata juga membuat perhatian sendiri terhadap masyarakat untuk memilihnya. Selain itu, foto unik pada kertas suara ternyata juga ‘mencuri’ perhatian publik, secara khusus masyarakat Jawa Barat.

“Membuat foto yang tidak formal pada kertas suara membuat Komeng menjadi perhatian dan perbincangan, sehingga memberikan dampak positif memperbesar tingkat terpilihnya,” terang Fernando.

Dia menyampaikan, banyak publik figur yang mengikuti kontestasi pada pemilu kali ini. Tapi tidak semua mendapatkan perhatian dan dukungan seperti yang diterima oleh Komeng. Strategi Komeng kian berhasil dengan jumlah pemilih muda yang lebih banyak pada pemilu kali ini.

Foto yang unik...

 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan, foto yang unik menjadi salah satu alasan mengapa Komeng bisa meraih suara yang berkali lipat dari calon-calon lainnya. Di mana, salah satunya karena foto Komeng yang tampak begitu berbeda dari yang lain.

“Fotonya itu memiliki keunikan. Terjadi diferensiasi dengan foto-foto yang lain sehingga mudah juga untuk bisa dicoblos untuk bisa dilihat lalu dicoblos,” jelas Ujang kepada Republika, Jumat (16/2/2024).

Dari pantauan terakhir Republika di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), raihan suara Komeng nyaris mencapa 1 juta suara pada Jumat (16/2/2024) pukul 14.31 WIB. Angka itu masih dapat terus bertambah karena saat ini surat suara yang sudah masuk baru sebesar 42,63 persen.

Sebelumnya, Komeng sempat membagikan komentarnya, mengungkap cerita di balik foto profil surat suaranya yang viral di media sosial, juga soal visi misinya sebagai caleg.

“Soal foto waktu itu KPU minta foto buat kertas suara, KPU sih menyarankan pakai pakaian ciri khas masing-masing atau pakaian adat katanya, tapi saya kasih foto yang itu, orang KPU-nya ketawa,” kata dia, belum lama.

Tidak hanya pose fotonya yang unik dan jenaka, masyarakat juga terkejut saat melihat penampilannya di surat suara. Pasalnya, mantan pembawa acara “Spontan” tersebut tak pernah nampak berkampanye baik secara langsung maupun melalui baliho.

Soal visi dan misi, Komeng mengaku serius dalam mencalonkan diri sebagai DPD. Salah satu misinya adalah mewujudkan aspirasi seniman Tanah Air.

 

“Saya bisa mencontoh dari negara Korea Selatan, dengan seni budayanya dia bisa mengalahkan negara-negara lain, lewat seni budaya, drakor (drama Korea), K-pop, dan kulinernya juga, bahkan pemasukan ke APBN negaranya hampir 12 digit,” imbuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler