Kemuliaan Akhlak Nabi Muhammad yang Tergambar Dalam Kitab Taurat
Nabi Muhammad mendakwahkan kearifan Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Kitab Taurat.
Allah SWT menyebutkan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW di dalam Kitab Taurat dengan firman-Nya. "Muhammad Rasul Allah, hamba-Nya yang terpilih, berhati lembut tanpa kekasaran, yang berkeliaran di jalan, tidak mencegah kemungkaran dengan kemungkaran. Dia adalah pemaaf dan mudah memaafkan."
"Dia lahir di Makkah, berhijrah ke Madinah dan pemerintahannya di Syria (Suriah). Dia dan para sahabatnya berkain sarung pada pinggangnya dan menyeru kepada Alquran dan hikmah. Ia berwudhu membersihkan segenap anggota badannya."
Penjelasan mengenai akhlak Rasulullah SAW yang hampir mirip dalam Taurat juga terdapat dalam kitab Injil (Perjanjian Baru).
Di antara akhlak Rasulullah SAW adalah suka memberi salam lebih dahulu kepada siapa saja yang bertemu dengannya. Beliau sabar menunggu orang yang akan ditemuinya.
Nabi Muhammad SAW tidak akan menarik tangannya sebelum orang yang berjabat tangan dengan beliau menariknya. Ketika berjumpa dengan salah seorang sahabatnya, Nabi Muhammad SAW menjabat tangannya, memegang tangannya, memasukkan jari beliau pada jarinya dan memegangnya erat-erat.
Nabi Muhammad SAW selalu berzikir (mengingat) kepada Allah 'Azza wa Jalla dalam keadaan berdiri maupun duduk. Apabila ada seseorang duduk di dekatnya saat beliau sholat, maka beliau akan mempercepat sholatnya.
Setelah selesai sholat atau setelah salam, Nabi Muhammad SAW berkata, "Apakah kamu membutuhkan sesuatu?"
Apabila kebutuhan orang itu telah terpenuhi, maka Nabi Muhammad SAW kembali kepada sholatnya.
Demikian penjelasan Imam Al Ghazali bergelar Hujjatul Islam Zainuddin al-Thusi dalam kitab karyanya mengenai akhlak mulia Rasulullah SAW.
Banyak diriwayatkan juga bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menolak permintaan orang lain. Jika memiliki harta, Rasulullah SAW segera membagikannya hingga habis.