Pedagang di Temanggung Keluhkan Harga Beras, Operasi Pasar akan Digelar
Senin depan rencananya digelar operasi pasar di Plaza Temanggung.
REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG — Harga beras di pasar tradisional Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dikabarkan mengalami kenaikan. Pedagang beras mengeluhkan kenaikan harga ini, juga pasokannya.
Berdasarkan pantauan di pasar tradisional, Sabtu (17/2/2024), harga beras dengan kualitas medium dan premium mengalami kenaikan hingga mencapai sekitar Rp 2.000 per kilogram.
Salah satu pedagang beras, Aryati, mengaku menjual beras medium SPHP dari Bulog Rp 10.950 per kilogram. Sedangkan beras medium dari penggilingan dijual berkisar Rp 14 ribu-14.500 per kilogram. “Kalau jenis premium kami jual Rp 15 ribu sampai 15.500 per kilogram,” dia.
Aryati mengatakan, harga beras mulai naik sejak bulan lalu. Menurut dia, kenaikan harga beras ini dipengaruhi gagal panen dan terganggunya distribusi akibat banjir di wilayah sentra penghasil padi.
“Untuk mencari bahan sekarang susah juga karena terkendala banjir. Jadi, yang harusnya muatan dari Demak, Purwodadi, itu kan sentra penghasil padi. Di daerah tersebut sudah masuk panen, namun terdampak banjir, sehingga banyak yang mengalami gagal panen. Selain itu, banjir juga menghambat distribusi beras ke daerah-daerah,” kata Aryati.
Menurut Aryati, naiknya harga beras ini membuat konsumen tidak berani membeli dalam jumlah banyak dan mencari beras dengan harga yang lebih murah. Kenaikan harga beras ini juga disebut berdampak terhadap omzet pedagang. Aryati berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardhono mengatakan, menyikapi kenaikan harga beras, pemerintah daerah bekerja sama dengan Bulog akan menggelar operasi pasar. Bulog disebut akan menyediakan beras total empat ton dalam kemasan lima kilogram. “Pada Senin (19/2/2024) akan dilaksanakan operasi pasar di Plaza Temanggung oleh Bulog,” kata dia.