Tiga Parpol Bersaing Ketat di Dapil Jabar: PKS Unggul di Depok, Bekasi, dan Bogor

Di dapil Jabar, PKS bersaing dengan Golkar dan Gerindra.

Republika/Thoudy Badai
Simpatisan dan sejumlah kader PKS lainnya melakukan pawai menuju gedung KPU untuk mengajukan bakal calon anggota DPR RI dalam Pemilu serentak tahun 2024 di kantor KPU RI, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Rep: Bayu Adji P, Eva Rianti  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 75.298 dari 140.457 tempat pemungutan suara (TPS) atau 53,61 pesen data untuk pemilihan legislatif (pileg) DPR di wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah masuk ke website pemilu2024.kpu.go.id per Rabu (21/2/2024) pukul 11.06 WIB. Dari data itu, terdapat tiga partai yang bersaing ketat di wilayah Jabar untuk pileg DPR.

Baca Juga


Posisi pertama sementara ditempati oleh Partai Golkar dengan raihan 1.536.280 suara atau 16,81 persen. Sementara di posisi kedua, Partai Gerindra meraih 1.454.302 suara atau 15,91 persen.

Di posisi ketiga, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 1.127.066 suara atau 12,33 persen. Sedangkan di posisi keempat terdapat PDIP dengan perolehan 1.055.233 suara atau 11,55 persen. Di posisi kelima, PKB meraih 1.044.296 suara atau 11,43 persen.

Untuk pileg DPR, wilayah Jabar terbagi dalam 11 daerah pemilihan (dapil), yaitu dapil Jabar I hingga dapil Jabar XI. Di masing-masing dapil itu, jumlah kursi yang diperebutkan berbeda-beda.

Di dapil Jabar I yang terdiri dari wilayah Kota Bandung dan Kota Cimahi, terdapat tujuh kursi yang diperebutkan. Sementara di dapil Jabar II, yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, terdapat 10 kursi yang diperebutkan. 

Di dapil Jabar III, yang meliputi Cianjur dan Kota Bogor, terdapat sembilan kursi yang diperebutkan. Di dapil Jabar IV, meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi, terdapat jatah enam kursi.

Di dapil Jabar V atau Kabupaten Bogor terdapat sembilan kursi yang diperebutkan. Sementara dapil Jabar VI terdapat enam kursi untuk wilayah Kota Bekasi dam Kota Depok. Sedangkan dapil Jabar VII terdapat 10 kursi untuk wilayah Kabupaten Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.

Untuk dapil Jabar VIII, meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Kota Cirebon, terdapat sembilan kursi yang diperebutkan. Dapil Jabar IX, meliputi wilayah Majalengka, Sumedang, dan Subang, terdapat delapan kursi.

Sementara untuk dapil Jabar X, meliputi Kabupaten Ciamis, Kuningan, Pangandaran, dan Kota Banjar, terdapat tujuh kursi. Terakhir, dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya, terdapat 10 kursi yang diperebutkan. 

 

Mengapa Caleg Harus Diawasi? - (Republika)

Raihan suara PKS di Dapil Jabar banyak disumbang dari Kota Bandung dan Kota Depok. Berdasarkan hasil penghitungan suara atau real count KPU, per Rabu (21/2/2024) pukul 10.00 WIB, raihan suara Partai Golkar dan Partai PKS masih bersaing ketat di wilayah Kota Bandung, Jabar, untuk pemilihan legislatif (pileg) DPR.

Hingga saat ini, data yang masuk di wilayah Kota Bandung telah mencapai 52,89 persen atau 3.852 dari 7.424 tempat pemungutan suara (TPS). Sementara raihan Partai Golkar dan PKS hanya terpaut sekitar 3.000-an suara. 

Berdasarkan data real count KPU, Partai Golkar meraih 99.285 suara atau 21,02 persen. Sementara itu, PKS sementara meraih 96.074 suara atau 20,34 persen.

Namun, untuk suara pileg DPRD Provinsi Jabar, suara PKS di Kota Bandung menjadi yang tertinggi di antara puluhan partai lainnya. Adapun data untuk pileg DPRD Provinsi Jabar baru masuk dari 3.624 dari total 7.424 TPS atau 48,81 persen.

Raihan suara untuk pileg DPRD Provinsi Jabar, PKS meraih 98.200 suara atau 24,72 persen. Sementara di posisi kedua, Partai Gerindra baru meraih 55.215 suara atau 13,9 persen. Sedangkan Partai Golkar meraih 46.163 suara atau 11,62 persen. 

Untuk pileg DPRD Kota Bandung, PKS juga meraih suara tertinggi dengan 82.273 suara atau 21,28 persen. Di posisi kedua ada Partai Gerindra dengan raihan 52.248 suara atau 13,51 persen. Data itu baru berasal dari 3.562 dari total 7.424 TPS atau 47,98 persen.

 

Hasil penghitungan suara KPU untuk sementara juga menempatkan PKS sebagai partai dengan perolehan suara terbanyak untuk pileg DPR di Kota Depok. Angka itu dihimpun dari 2.801 TPS dari total keseluruhan 5.570 TPS yang ada di Depok. 

Berdasarkan data yang ditampilkan dalam website pemilu2024.kpu.go.id per Rabu (21/2/2024) pukul 11.06 WIB, PKS meraih 59.434 suara atau 22,62 persen untuk pileg DPR. Sementara di posisi kedua, Partai Golkar meraih 49.509 suara atau 18,84 persen.

Di posisi ketiga, ada Partai Gerindra dengan raihan 32.028 suara atau 12,19 persen. Sedangkan di posisi keempat, PDIP meraih 23.466 suara atau 8,93 persen.

Berdasarkan data itu pula, PKS menang hampir di seluruh wilayah kecamatan Kota Depok. PKS hanya kalah di wilayah Kecamatan Cinere, Cipayung, Limo, dan Sawangan.

Sementara untuk pileg DPRD Provinsi Jabar, PKS juga menjadi partai yang paling banyak meraih suara di Kota Depok, yaitu 53.059 suara atau 26,82 persen. Angka itu diambil dari data 2.581 TPS dari total 5.570 TPS atau 46,34 persen.

Sedangkan untuk pileg DPRD Kota Depok, PKS juga memimpin perolehan dengan 46.164 suara atau 24,13 persen. Angka itu dihimpun dari 2.546 TPS dari total 5.570 TPS atau 45,71 persen. 

Pun di Kota Bekasi, PKS melaju meninggalkan pesaingnya dengan capaian cukup telak, yaitu mendapatkan 7.242 suara (19,46 persen). Data itu didapat dari proses penghitungan 2.261 TPS (31,94 persen) dari total 7.078 TPS pada Senin (19/2/2024). 

PDIP menyodok di posisi kedua dengan torehan 5.800 suara (15,59 persen) dan diikuti Golkar dengan 4.780 suara (12,85 persen). Untuk peringkat keempat dihuni Gerindra dengan 4.377 suara (11,76 persen) dan PKS mengunci lima besar dengan 2.386 persen (6,41 persen).

Di Kota Bogor, PKS juga merajai wilayah ini dengan unggul cukup jauh dibandingkan kompetitornya. Hingga kini, KPU baru menghitung data 1.008 TPS (34,60 persen) dari total 2.913 TPS.

PKS mengumpulkan 10.246 suara (18,58 suara), meninggalkan Gerindra di peringkat kedua dengan 7.671 suara (13.88 persen) dan PDIP 6.723 suara (12,17 persen). Untuk peringkat keempat dan kelima ditempati Demokrat 4.796 suara (8,68 persen) dan PSI 4.432 suara (8,02 persen). 


 

Keunggulan PKS di beberapa daerah perkotaan dianggap buah kerja yang tak  bersifat momentum saat pemilihan umum saja. "Syukur Alhamdulillah. Masih kita kawal dan tunggu rekap di KPU. Tapi apapun keputusan rakyat mesti kita hargai," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi Republika, Senin (19/2/2024). 

Mardani mengatakan, unggulnya PKS di wilayah Jabodebek merupakan usaha bersama berbagai pihak. Menurutnya, kader-kadernya bekerja keras tak hanya saat Pileg. Hal itu dinilai sebagai alasan PKS menduduki posisi terunggul, setidaknya untuk sementara ini.  

"(Alasan unggul) kaderisasi yg baik dan kerja pelayanan yang konsisten. Bukan kerja lima tahunan," ujar dia. 

Mardani Ali Sera sendiri meraih suara tertinggi di Pileg DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta I, berdasarkan real count sementara. Raihan suara anggota DPR petahana itu unggul jauh dibanding seratus lebih pesaingnya.

Real count atau penghitungan suara sementara itu dilakukan KPU. Per Rabu (21/2/2024) pukul 12.00 WIB, KPU telah menggunakan data raihan suara dari 55,45 persen TPS di Dapil Jakarta II. Artinya, data masuk berasal dari 4.974 TPS dari total 8.812 TPS.

Berdasarkan real count sementara itu, Mardani tercatat meraih 53.286 suara. Peraih suara terbanyak kedua adalah caleg PDIP, Putra Nababan dengan torehan 32.305 suara. 

Posisi ketiga ditempati oleh anggota DPR petahana dari Partai Gerindra, yakni Habiburokhman yang berhasil mendulang 28.812 suara. Peraih suara terbanyak selanjutnya adalah caleg PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio (26.792 suara); caleg PKB Hasbiallah Ilyas (22.715 suara); dan caleg PDIP Sondang Tampubolon (20.733 suara).

Sejauh ini, hanya enam nama itu yang meraih suara di atas 20 ribu suara. Mereka berpotensi masuk Senayan mengingat terdapat enam kursi anggota DPR yang diperebutkan di Dapil Jakarta I.

Menurut analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, PKS, saat ini memiliki perolehan suara relatif tinggi, terutama di daerah perkotaan seperti di Jabodetabek, beberapa kota di Jawa Barat dan kota-kota di luar Jawa. Arifki menilai fakta tersebut tidak mengherankan karena basis massa PKS memang lebih didominasi warga perkotaan terutama yang memeluk Agama Islam. 

"PKS lebih unggul dan lebih punya ruang menarik di level perkotaan karena basis PKS lebih dekat dengan perkotaan. Secara dakwah maupun ruang politik, isu yang dimainkan PKS itu lebih relevan dengan daerah perkotaan dibanding pedesaan," kata Arifki, Senin (19/2/2024). 

Arifki menyebut pemilih Islam perkotaan rata-rata adalah kalangan intelektual dan kelas menengah ke atas. Sehingga isu-isu kritis dan narasi perubahan lebih mudah dicerna oleh basis massa tersebut. Sehingga suara PKS relevan dengan suara pasangan capres-cawapres yang mereka usung yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

Selain itu, lanjut Arifki, program dakwah yang dilakukan kader-kader akar rumput PKS selama ini juga lebih banyak di lingkungan kampus. Dan rata-rata kampus terletak di daerah perkotaa. 

"Sehingga dakwah PKS itu memang lebih dekat dengan masyarakat perkotaan," ucap Arifki. 

 

Komik Si Calus : Kampanye - (Daan Yahya/Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler