Pendapatan Penerima Manfaat Program Ekonomi Lazismu Meningkat

Pemberdayaan masyarakat juga melibatkan proses penghilangan hambatan struktural.

Republika/Yogi Ardhi
Seorang muzaki menyetorkan zakat fitrah ke loket Lazismu Jawa Barat di Masjid Raya Mujahiddin Bandung, Kamis (20/4/2023).
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Divisi Research and Development (R&D) melakukan riset model pemberdayaan ekonomi umat terhadap empat program pemberdayaan UMKM berdasarkan rekomendasi Lazismu Wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasilnya, penerima manfaat dari keempat program tersebut meningkat.

Keempat program tersebut terdiri dari Program Akselerasi Pengembangan Mocaf di Kabupaten Gunungkidul, Sekolah Bisnis Sragen Spesial UMKM Binaan Lazismu Kabupaten Sragen, Bankziska, serta Program Pemberdayaan Ternak Mandiri "Suket Ijo" Lazismu Kabupaten Batang.

Peneliti R&D Restiyana Agustine mengatakan pada Program Akselerasi Pengembangan Mocaf di Kabupaten Gunungkidul terjadi peningkatan pendapatan keluarga penerima manfaat program ini.

Menurut dia, penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) oleh Lazismu Wilayah DI Yogyakarta melalui program akselerasi pengembangan mocaf berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga anggota Kelompok Wanita Tani Ngudi Sari. Perubahan yang sangat dirasakan adalah saat Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menyalurkan bantuan dengan dana ZIS dalam bentuk rumah pengering mocaf.

Restiyana juga merekomendasikan kepada Lazismu bersama mitra untuk dapat memberikan pendampingan dalam pengembangan mocaf dari segi inovasi.

"Lazismu di Yogyakarta juga perlu melakukan assessment untuk mengetahui seberapa banyak modal usaha yang diperlukan untuk mengembangkan usaha dan merumuskan bentuk bantuan yang paling sesuai untuk Kelompok Wanita Tani Ngudi Sari pada masa depan," ujar Restiyana dalam diskusi daring bertema "Strategi Pemberdayaan Ekonomi Umat: Diseminasi Hasil Riset Program Ekonomi Lazismu", Selasa (27/2/2024).

Baca Juga


Selanjutnya...

Sekolah Bisnis Sragen Spesial UMKM Binaan Lazismu Kabupaten Sragen, lanjut Restiyana, juga berdampak pada peningkatan pendapatan penerima manfaat. Penerima manfaat yang sebelumnya pernah mendapatkan bantuan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Lazismu Kabupaten Sragen telah memiliki pendapatan di atas UMK Kabupaten Sragen.

"Setelah mengikuti program Sekolah Bisnis Sragen Spesial UMKM Binaan Lazismu Kabupaten Sragen, pendapatan mereka mengalami peningkatan kembali," ucap dia.

Program Bankziska yang dijalankan Lazismu Wilayah Jawa Timur dan BMT Hasanah juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM. Hasil dari penelitian ini, kata Restiyana, menunjukkan bahwa rataan pendapatan keluarga per bulan mengalami peningkatan setelah mendapatkan bantuan program Bankziska.

"Peningkatan pendapatan ini tentunya berhubungan dengan para penerima manfaat yang lambat laun mulai terlepas dari jeratan utang rentenir, sehingga pendapatan usaha setiap harinya tidak digunakan untuk membayar utang dengan bunga yang tinggi," kata dia.

Hak yang sama juga terjadi pada program Pemberdayaan Ternak Mandiri "Suket Ijo" yang dilaksanakan Lazismu Kabupaten Batang. Menurut Restiyana, pendapatan keluarga per bulan anggota kelompok "Suket Ijo" mengalami peningkatan setelah mengikuti program Tani Ternak.

"Bagi anggota kelompok "Suket Ijo" yang mendapatkan giliran untuk memelihara kambing, tambahan pendapatan akan didapatkan setelah kambing dipelihara selama tiga bulan kemudian dijual. Selisih harga jual dan harga beli akan menjadi hak pemelihara dan sebagian dari pendapatan tersebut harus dimasukkan ke dalam infak," jelas Restiyana.

Selanjutnya...

Menanggapi hasil penelitian ini, Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Prof Nurul Indarti mengatakan pemberdayaan masyarakat memiliki peran penting untuk meningkatkan kontrol, kemandirian, dan partisipasi dalam kehidupan pelakunya. Tujuannya adalah membantu individu atau kelompok yang kurang berdaya agar dapat mengatasi masalah, memperbaiki kondisi kehidupan, dan mengambil peran aktif dalam pembangunan masyarakat.

"Pemberdayaan masyarakat juga melibatkan proses penghilangan hambatan-hambatan struktural dan sosial yang menghambat individu atau kelompok untuk mencapai potensi penuh mereka," ujar Nurul Indarti.

Kajian semacam ini perlu dilakukan untuk meningkatkan program pemberdayaan yang telah dijalankan. Pembelajaran dalam kaitannya dengan pemberdayaan, tidak hanya satu titik, namun berkelanjutan.

"Kajian ini bisa direplikasi oleh lembaga lain atau di daerah lain," ucap dia.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Sari dan perwakilan penerima manfaat yang sukses menjalankan usaha Mocaf, Warti menceritakan, awalnya singkong hanya bisa dijual murah. Ia pun bersama teman-teman berupaya membuat tepung mocaf dan berbagai olahan lainnya. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pengolahan tersebut.

"Harapan kami, seluruh lapisan masyarakat bisa mengenal tepung mocaf sehingga bisa terjual dengan pasar yang luas dan menyejahterakan keluarga dan masyarakat lainnya," ujar Warti.

Berdasarkan data capaian Indikator Kinerja Aksi Layanan (IKAL) Lazismu nasional tahun 2022, sebanyak 1.742 pelaku UMKM telah diberdayakan oleh Lazismu di seluruh Indonesia. Model kegiatan pemberdayaan yang dijalankan di antaranya adalah pemberian modal, alat usaha, pelatihan-pelatihan manajemen usaha kecil, pembentukan kelompok usaha, dan pendampingan langsung kepada pelaku usaha.

Pada pilar ekonomi, Lazismu menjalankan berbagai program, di antaranya adalah Pemberdayaan UMKM, Masyarakat Ternak Mandiri, Tani Bangkit, Ketahanan Pangan Keluarga, serta Keuangan Mikro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler