Waspadai Cuaca Ekstrem di Wilayah Sulut Hingga 10 Maret 2024
Terdapat potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di Sulut.
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berharap warga mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di wilayah Sulawesi Utara. Cuaca ekstrem tersebut diprediksi terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"BMKG merilis kewaspadaan cuaca ekstrem hingga 10 Maret 2024," sebut Pengamat Meteorologi Geofisika Muda, Ben A Molle, di Manado, Selasa (5/3/2024).
Berdasarkan analisis dan pemantauan data cuaca terkini, terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Sulawesi Utara. Wilayah-wilayah yang diharapkan mewaspadai potensi cuaca ekstrem adalah Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Selanjutnya, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kota Kotamobagu. Pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) yaitu adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.
Hal ini berkontribusi terhadap pembentukan awan-awan hujan, gangguan gelombang atmosfer Kelvin, anomali suhu muka laut di laut Sulawesi dan perairan kepulauan berkisar antara +0,5 derajat selsius sampai dengan +2,4 derajat Celsius potensi penguapan (penambahan massa uap air) serta analisis labilitas atmosfer pada tingkat sedang hingga tinggi. Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan dan pumpunan awan hujan yang signifikan sepekan ke depan di wilayah Sulawesi Utara, katanya.
BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau instansi terkait dan masyarakat khususnya yang berdomisili di wilayah rawan bencana alam atau bertopografi curam/bergunung/tebing mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. "Waspadai bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi (hujan dan angin kencang) seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang tumbang, jalan licin serta berkurangnya jarak pandang," ujarnya. Ben juga berharap warga selalu mengikuti informasi terkini prakiraan dan peringatan dini cuaca melalui kanal-kanal informasi terverifikasi BMKG.