BPBD Padang Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Bencana Hidrometeorologi
Menurut BPBD Padang, cuaca ekstrem masih membayangi kota setempat.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Hal ini lantaran cuaca ekstrem yang masih membayang-bayangi kota setempat.
"BPBD Padang meningkatkan kewaspadaan dengan menyiagakan personel serta peralatan untuk dikerahkan saat dibutuhkan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Al Banna di Padang, Senin (4/3/2024).
Ia mengatakan dari sisi peralatan pihaknya telah menyiagakan alat pemotong dan peralatan lain untuk melakukan evakuasi seperti perahu karet, dan lainnya. Untuk diketahui bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan.
Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas. BPBD Padang mengajak warga di kota setempat agar tetap waspada dan menjauhi zona yang bisa membahayakan diri, seperti berada di bawah pohon.
"Selain itu kami imbau juga untuk menjauhi sungai-sungai atau pantai dan mengurangi kegiatan berpergian keluar apabila tidak ada keperluan yang penting," ujarnya.
Menurutnya, BPBD juga masih tetap meningkatkan kewaspadaan hingga puncak kemarau nanti yang diperkirakan hingga 23 Maret 2024. BPBD Padang menyarankan warga untuk memanfaatkan kanal pengaduan darurat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Padang melalui nomor 112, serta BPBD Padang di nomor 0751-778775, Whatsapp di nomor 085891522181, dan radio komunikasi di 170.300 MHz untuk melaporkan kejadian bencana. Pihak BPBD Padang juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani bencana seperti Satpol-PP, Pemadam Kebakaran, TNI, Polri, komunitas siaga bencana, dan lainnya.