KPU Kumpulkan Jajaran se-Indonesia Bersiap Hadapi Sengketa Hasil Pemilu 2024
MK diketahui total menerima 273 gugatan sengketa.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisioner KPU RI Mochamad Afifuddin mengatakan, pihaknya mengumpulkan jajaran KPU daerah se-Indonesia, khususnya divisi hukum, di Jakarta mulai hari ini, Ahad (24/3/2024) hingga Selasa (26/3/2024). Hal itu dilakukan sebagai langkah persiapan KPU menghadapi gugatan sengketa hasil Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kegiatan ini bagian dari konsolidasi menyiapkan strategi, jawaban, dan bukti-bukti untuk menjawab segala gugatan di MK, baik terkait Pilpres 2024, Pileg maupun Pemilihan DPD," kata Afif yang merupakan Koordinator Divisi Hukum KPU RI itu kepada wartawan, Ahad malam.
MK diketahui total menerima 273 gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atas Pemilu 2024, berdasarkan Akta Pengajuan Permohonan Pemohon (AP3) yang diterbitkan MK pada Ahad pukul 19.00 WIB. Rinciannya, 2 gugatan atas hasil Pilpres 2024, 259 gugatan atas hasil Pileg DPR dan DPRD, serta 12 gugatan atas hasil Pemilihan DPD.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 1 Tahun 2024, MK akan menggelar sidang perdana atas PHPU hasil Pilpres 2024 pada Rabu (27/3/2024) atau tiga hari lagi. Adapun sidang perdana PHPU Pileg DPR, DPRD, dan DPD digelar pada 29 April 2024.
Dua gugatan atas hasil Pilpres 2024 itu diajukan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin dan pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. Kubu 01 meminta MK memerintahkan pemungutan suara Pilpres 2024 diulang tanpa melibatkan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak Presiden Jokowi.
Sementara itu, kubu 03 meminta Pilpres 2024 diulang tanpa melibatkan pasangan Prabowo-Gibran. Baik kubu 01 maupun 03 menuntut hal tersebut ke MK karena punya alasan serupa, yakni ada banyak terjadi kecurangan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Hasil resmi perolehan suara Pilpres 2024 yang telah ditetapkan KPU RI menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul telak dengan raihan suara 96.214.691 suara atau 58,58 persen dari total suara sah nasional 164.227.475. Adapun pasangan Anies-Muhaimin meraih 40.971.906 suara atau 24,94 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud mendapatkan 27.040.878 suara atau 16,46 persen.