Dubes Iran: Indonesia Ada di Sisi yang Benar dalam Konflik Israel Palestina

Masih belum terlambat untuk mengambil langkah global.

ANTARA/Asri Mayang Sari
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi saat media briefing bertema Hari Internasional Al-Quds di kediamannya di Jakarta, Rabu malam (4/4/2024).
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengapresiasi sikap tegas dan prinsip pemerintah Indonesia dalam mendukung Palestina dan mengecam kejahatan rezim Zionis Israel, khususnya selama enam bulan terakhir. "Bagi saya sebagai duta besar asing, yang terhormat Bapak Joko Widodo dan Ibu Retno Marsudi merupakan dua pahlawan yang berdiri di sisi yang benar dalam kondisi saat ini (konflik Israel-Palestina)," kata Dubes Boroujerdi saat media briefing bertema Hari Internasional Al-Quds di kediamannya di Jakarta, Rabu, (3/4/2024) malam.

Baca Juga


Boroujerdi mengatakan, Republik Islam Iran dan Republik Indonesia, sebagai dua negara Islam yang penting baik secara bilateral maupun melalui forum internasional, selalu mendukung perjuangan Palestina. "Kedua negara memiliki prinsip yang sama terkait Palestina dan mendasarkan posisinya pada kemerdekaan penuh dan pembebasan Palestina," ujarnya.

Boroujerdi menambahkan, pidato berani Menteri Luar Negeri Indonesia di forum dan organisasi internasional seperti Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan Mahkamah Internasional, menunjukkan kelanjutan dari dukungan Indonesia yang tiada henti terhadap terwujudnya kemerdekaan Palestina. Sejak rezim zionis Israel melancarkan serangan mematikan dan genosida di Gaza pada Oktober 2023 lebih dari 30 ribu warga Gaza kehilangan nyawa, yang 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

"Setiap hari komunitas internasional menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah tanpa mengambil tindakan efektif untuk menghentikan kejahatan keji ini," katanya. Menurut Boroujerdi, minimnya tindakan serius komunitas HAM internasional terhadap pemindahan paksa, pembersihan etnis dan genosida warga Palestina oleh rezim Zionis terjadi ketika rezim Israel selalu berusaha memurnikan wajahnya yang tidak manusiawi dengan mengacu pada Holocaust.

Lebih lanjut, Dubes Boroujerdi mengatakan, meski masyarakat dunia memerlukan waktu tujuh dekade untuk menyadari sifat sesungguhnya rezim Zionis, tetapi masih belum terlambat untuk mengambil langkah global dan internasional, guna menghentikan kejahatan rezim Israel.

"Tindakan efektif dan tepat waktu oleh komunitas global dan internasional untuk menghentikan kejahatan rezim Zionis dapat mencegah situasinya semakin parah dan aksi terkoordinasi masyarakat Islam dalam mendukung Palestina dapat memberikan dampak terbesar pada proses kemerdekaan Palestina," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler