Bulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah dan Beras
Fleksibilitas harga memungkinkan Bulog serap beras dalam negeri secara optimal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perum Bulog saat ini tengah memaksimalkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri untuk kebutuhan persediaan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna memperkuat persediaan pangan nasional.
Hal ini setelah Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mulai 3 April 2024 memberlakukan fleksibilitas penyerapan harga gabah dan beras untuk menjaga stabilitas di tingkat produsen atau petani.
"Fleksibilitas harga gabah dan beras yang saat ini berlaku memungkinkan kami untuk melakukan pengadaan dalam negeri secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujar Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Mokhamad Suyamto dikutip dari siaran persnya, Jumat (5/4/2024).
Suyamto mengatakan, selain dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, penyerapan gabah dan beras dalam negeri dalam masa fleksibilitas harga ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik. Sehingga diharapkan selain tercukupinya stok beras nasional melalui pengadaan dalam negeri, petani juga mendapatkan harga pembelian yang baik oleh Bulog.
"Pemenuhan stok nasional melalui pengadaan dalam negeri tentunya selalu menjadi prioritas Bulog," ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan penyerapan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada masa panen, pemerintah saat ini tengah melakukan berbagai upaya optimalisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri. Hal itu sebagaimana diutarakan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Gudang Bulog Pematang Kandis, Kabupaten Merangin pada Rabu (3/4/2024) dan Gudang Bulog Manggis, Kabupaten Bungo, kemarin.
Pada kesempatan tersebut, Arief menekankan, per tanggal 3 April 2024 pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan fleksibilitas harga gabah dan beras yang bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan dalam negeri.
"Tentu dengan adanya fleksibilitas harga ini, Bulog akan menjadi safety net bagi para sedulur petani agar harga dapat terjaga dengan baik," kata Arief.
Tatkala produksi kian meningkat, tentu akan mempengaruhi harga. Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa saat panen raya padi, harga di tingkat petani tidak boleh jatuh terlalu dalam, sehingga pemerintah hadir memastikan itu bersama Perum Bulog.