Restu Surya Paloh untuk Anies Jika Ingin Jadi Cagub Jakarta 2024
Nasdem membuka peluang mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti, Febrian Fachri
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dikabarkan memberikan restu kepada Anies Baswedan, jika capres nomor urut 1 di Pilpres 2024 itu ingin mencalonkan diri menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.
"Komunikasi sudah. Kita cek ombak sama Mas Anies, pada 18 Maret Pak Surya menyampaikan 'politik ini kan kartu enggak boleh mati, kalau Bung Anies mau maju Pilkada monggo Nasdem siap'," ungkap Willy di Nasdem Tower, Senin (15/4/2024).
Namun Willy mengatakan, Nasdem telah memiliki beberapa kandidat yang akan diusung maju di Pilkada November 2024 mendatang. "Kalau di sini namanya mengerucut ya pasti lah Ahmad Sahroni, pasti lah Wibi Andrino, ya bisa jadi Anies Baswedan sendiri," ujar Willy.
Lantas menurut penuturannya, pada saat bertemu dengan Surya Paloh, Anies menyampaikan bahwa dirinya ingin fokus terlebih dahulu pada sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Penyelesaian sengketa PHPU sendiri kini sudah berproses dan tinggal keputusan yang dijadwalkan pada Senin (22/4/2024).
"Mas Anies menjawabnya: 'Saya akan menyelesaikan proses MK'," ujar dia.
Willy juga mengungkapkan, bahkan Surya Paloh juga berdiskusi dengan Anies mengenai sikap Partai Nasdem yang perlu dilakukan saat menanggapi keputusan KPU yang mengumumkan kemenangan rivalnya, paslon 02 Prabowo-Gibran. Bahkan Partai Nasdem menghargai keputusan KPU, serta turut mengucapkan selamat pada pemenang.
"Proses pengambilan keputusan yang kita sampaikan tanggal 20 Maret itu hasil diskusi panjang sama Mas Anies. Di sini terbuka, egaliter, semua dibahas di atas meja sebagai keputusan bersama," jelasnya.
Willy pun menegaskan bahwa dalam mengusung kandidat di Pilkada 2024 juga akan terbuka. Partai Nasdem saat ini masih menggodok calon-calonnya.
"Ya kita lihat lah, tetap dalam kerangka memajukan putra-putri terbaik, konsen kepada hak-hak publik, public domain, public policy, tapi di satu sisi juga tidak meninggalkan play to win dengan konsisten politik tanpa mahar," kata Anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun membuka peluang untuk mengusung Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Anies dianggap masih potensial untuk menjadi DKI 1.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoiruddin. Namun, Khoiruddin mengaku menunggu hasil resmi Pilpres 2024. Sebab, Anies yang merupakan calon presiden (capres) yang diusung partai Koalisi Perubahan (Nasdem, PKB, PKS) masih memastikan pengumuman pemenang Pilpres.
"Saya bertemu Pak Anies hari Kamis kemarin saya sudah menyampaikan langsung kita menunggu hasil KPU dulu. Setelah itu baru akan kita sampaikan secara resmi tentang apakah Pak Anies akan maju lagi jadi Gubernur DKI Jakarta atau tidak," kata Khoiruddin dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).
Khoiruddin mengatakan, Anies sangat mungkin dipertimbangkan untuk kembali dimajukan sebagai gubernur. Sebab, menurut penururan Khoiruddin, Anies merupakan aset warga Jakarta yang berharga untuk rakyat.
Saat disinggung kemungkinan Anies kalah di Pilpres, mengingat perolehan suara sejauh ini dimenangkan oleh Prabowo Subianto, Khoiruddin makin mantap pada sosok Anies.
"Sangat memungkinkan (diusung di Pilgub). (Tapi) sekarang kita tunggu dulu pengumuman KPU," tegasnya.
Kendati demikian, Khoiruddin menyampaikan pihaknya tak melulu berfokus pada satu sosok. Menurutnya siapa pun yang akan dijagokan dalam Pilgub DKI Jakarta nantinya adalah sosok yang sejalan atau sevisi misi dengan PKS.
"Bagi PKS siapa saja, Anies atau selain Anies yang bisa menjalankan platfrom bernegara yang sudah dibuat PKS untuk masyarakat Jakarta, silahkan. Intinya semua masalah kemanusiaan, ketidakadilan, kebodohan, pengangguran, kesenjangan ekonomi, yang bisa dituntaskan seorang tokoh ya silakan saja. Dari Nasdem, PKB, dari TNI-Polri silahkan," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan Partai Nasdem tidak akan meninggalkan Anies Baswedan sepenuhnya seusai Pilpres 2024. Asrinaldi menyebut secara informal, Anies sudah menjadi bagian dari keluarga besar Partai Nasdem, di mana Anies termasuk ke dalam bagian barisan tokoh pendiri Nasdem ketika masih berstatus organisasi masyarakat (Ormas).
"Saya melihat Anies itu bagian dari Nasdem. Walau bukan kader secara formal, tapi dari sejarah pembentukan Nasdem itu, Anies termasuk pendiri ormas Nasdem," kata Asrinaldi, Sabtu (23/3/2024).
Bahkan Asrinaldi memprediksi akan ada saatnya nanti Anies akan menjadi kader Partai Nasdem. "Saya rasa tidak akan ditinggalkan. Pada waktunya nanti, Anies akan bergabung ke Nasdem," ujar Asrinaldi.
Selain hubungan saling menguntungkan ketika Pilpres 2024 kemarin, di mana Anies butuh partai untuk dijadikan kendaraan maju menjadi capres, dan di sisi lain Nasdem butuh sosok capres untuk mendongkrak suara partai, antara Anies dengan Surya Paloh juga sejak lama memiliki hubungan dekat. Termasuk Anies memiliki kedekatan personal dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang diketahui juga sangat dekat dengan Surya Paloh.
"Dari aspek komunikasi, Anies dengan Surya Paloh ini sudah intens. Karena bagaimana pun Anies juga dekat dengan Jusuf Kalla, Jusuf Kalla dengan dengan Surya Paloh. Saya yakin komunikasi itu jalan," kata Asrinaldi menambahkan.
Untuk posisi Surya Paloh, Asrinaldi melihat sinyal yang cukup kuat merapat ke kubu pemenang Pilpres 2024. Indikasinya tak lain adalah memberikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran pasca penetapan hasil Pemilu oleh KPU dan komunikasi tatap muka secara langsung dengan Prabowo ketika keduanya bersua di Nasdem Tower pada Jumat (22/3/2024) kemarin.