Minum Alkohol Meski Sedikit Tetap Berisiko Bagi Pertumbuhan Janin
Ibu hamil sangat tidak disarankan minum alkohol.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil sama sekali tidak disarankan mengonsumsi alkohol saat sedang mengandung. Tim peneliti dari University of New Mexico, AS telah menemukan bahwa konsumsi alkohol tingkat rendah sekalipun tetap berkontribusi terhadap perkembangan prenatal bayi.
Dikutip dari laman News-Medical, Selasa (16/4/2024), efek itu termasuk panjang badan lahir bayi yang lebih pendek dan masa kehamilan yang lebih singkat. Temuan itu termuat dalam makalah baru yang diterbitkan di jurnal Alcohol Clinical & Experimental Research.
Pemimpin studi, Ludmila Bakhireva, adalah profesor dan asisten dekan Penelitian Klinis dan Translasional di Fakultas Farmasi University of New Mexico (UNM). Dia dan timnya mendapati beberapa perbedaan pada perkembangan bayi dengan jenis kelamin tertentu.
"Dalam analisis eksplorasi, pengaruh terhadap usia kehamilan lebih nyata pada bayi laki-laki, dan untuk panjang lahir lebih kuat pada bayi perempuan," kata Bakhireva.
Namun, Bakhireva menyebutkan bahwa dampak yang terungkap harus ditafsirkan dengan hati-hati. Hal itu karena terbatasnya kekuatan statistik penelitian untuk melakukan analisis spesifik jenis kelamin dan tantangan dalam memperhitungkan faktor-faktor lain yang berkontribusi.
Makalah Bakhireva melaporkan tiga studi prospektif yang dilakukan di UNM selama 10 tahun yang diikuti 281 peserta. Sebagian besar direkrut pada trimester kedua kehamilan, kemudian diikuti analisis data anak-anak mereka beberapa waktu setelahnya.
Sebelumnya, sudah ada banyak penelitian mengenai efek dari penggunaan alkohol dalam jumlah besar semasa kehamilan, yang biasanya didefinisikan sebagai 14 porsi minuman per pekan, serta empat porsi minuman atau lebih tiap satu kali. Sementara itu, tim Bakhireva meninjau efek dari konsumsi alkohol tingkat rendah hingga sedang.
Bakhireva menegaskan, tidak ada jumlah minuman beralkohol yang bisa dikategorikan "aman" selama kehamilan. Penelitian yang dia gagas, seperti juga studi praklinis sebelumnya, menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada ibu hamil dalam jumlah rendah atau sedang pun tetap memiliki dampak negatif.
"Tingkat dampak negatifnya mungkin berbeda-beda, namun secara keseluruhan, jika kita mencoba mendorong tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan, kita akan memaksimalkan hasil kesehatan dan perkembangan yang positif bagi anak-anak," ucap Bakhireva.