Budi Arie Akui Ada Pihak yang Hambat Pertemuan Jokowi dan Megawati
Hasto menyebut untuk bertemu Megawati, Jokowi harus menemui anak ranting PDIP.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, menilai tidak ada peluang untuk menggelar pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Enggak lah. Hari gini," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Meskipun begitu, Budi Arie menegaskan Presiden Jokowi terbuka untuk bertemu dengan berbagai tokoh bangsa, termasuk Megawati. Bahkan dari pihak Jokowi juga mengaku tak memiliki hambatan untuk melakukan pertemuan.
"Waktunya cukup enggak? Kalau menurut saya mah okay aja lah Pak Presiden juga asik-asik aja nggak ada hambatan. Pak Presiden santai aja ketemu rakyat aja okay, apalagi elite," ujar dia.
Namun ia tak membantah jika ada pihak lain yang justru menghambat pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati. "Nggak tahu, tanya sono dong. Kita mah oke-oke aja. (Hasto menghambat) Iyalah," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan sebaiknya Presiden Jokowi bertemu dengan anak ranting PDIP terlebih dahulu sebelum bertemu Megawati Soekarnoputri.
"Biar bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Bukan persoalan karena PDI Perjuangan, tetapi lebih karena bagaimana Pemilu 2024," jelasnya.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana mengatakan, Istana tengah mencari waktu yang tepat agar silaturahmi antara Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa terlaksana.
"Terkait silaturahmi dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat," kata Ari kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).
Menurut Ari, bulan syawal saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi. Ia pun menegaskan bahwa Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan berbagai tokoh bangsa.
"Lagian ini masih di bulan Syawal. Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika