Indikator: Tingkat Kepuasan Antara Elite dan Basis Pemilih PDIP Terhadap Pemilu Berbeda
Meski elite PDIP tidak puas terhadap penyelenggaraan pemilu, basis pemilihnya puas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan penyelenggaraan pemilu berdasarkan basis pemilih PDIP cukup tinggi, meskipun para tokoh elitenya mengaku tidak puas. Sebanyak 53,5 persen basis PDIP menyatakan puas terhadap penyelenggaraan pemilu 2024, sedangkan 46,5 persen lainnya menyatakan tidak puas.
“Pemilih PDI Perjuangan pun meskipun elitenya tidak puas terhadap penyelenggaraan pemilu, tetapi basis PDIP puas 53,5 persen,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparan rilis survei nasional bertema ‘Persepsi Pubik atas Penegakan Hukum, Sengketa Pilpres di MK, dan Isu-Isu Terkini Pasca-Pilpres’, Ahad (21/4/2024).
Sedangkan 98,6 persen basis pemilih Partai Golkar dan 87,9 persen pemilih Partai Gerindra menyatakan puas. Begitu juga dengan PKB, meskipun partainya mendukung pasangan Anies Baswedan, namun 63,1 persen para pemilihnya justru menyatakan puas terhadap penyelenggaraan pemilu.
Hal yang sama juga terjadi pada Partai Nasdem. Sebanyak 68,4 persen basis pemilihnya menyatakan puas. Hanya 31,6 persen yang tidak menyatakan puas.
Berbeda dengan PKS, di mana mayoritas basis pemilihnya atau sebanyak 53,4 persen menyatakan tidak puas terhadap penyelenggaraan pemilu. Sedangkan 39,5 persen menyatakan puas.
“Hanya PKS. Jadi dari sekian banyak partai satu-satunya basis konstituen partai yang tidak puas terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 adalah basis PKS, yang tidak puas jauh lebih banyak,” jelas Burhanuddin.
Jika dilihat dari basis pemilih capres cawapres, survei Indikator menemukan bahwa mayoritas para pemilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyatakan puas terhadap penyelenggaraan pemilu.
“Terlihat ada efek partisan yang menjelaskan persepsi publik terkait dengan kepuasan atas penyelenggaraan pemilu. Jadi di sini yang mengatakan sangat atau cukup puas itu sebagian besar itu adalah pemilih Prabowo-Gibran. Jadi kalau menang cenderung puas, kalau kalah cenderung tidak puas,” kata dia.
Indikator juga menemukan bahwa mayoritas para pemilih Ganjar Pranowo pun juga menyatakan kepuasannya. Meski demikian, jumlah pemilih yang tidak puas juga cukup tinggi, yakni sebesar 48 persen.
Sedangkan kelompok yang mayoritas tidak puas berasal dari para pendukung Anies Baswedan. Burhanuddin menyebut, ada 60,2 persen pemilih Anies Baswedan yang menyatakan tidak puas terhadap penyelenggaraan pemilu.
“Yang tidak puas cenderung datang dari pemilih kelompok Mas Anis, 60,2 persen dari kelompok yang tidak puas terhadap penyelenggaraan pemilu itu datang dari segmen pemilih Anies Baswedan,” ungkap Burhanuddin.