5 Faksi Jihad Lawan Israel di Gaza dan Nubuat Rasulullah SAW Ihwal Pembela Kebenaran

Rasulullah SAW ungkap keradaan para pembela kebenaran

AP/Adel Hana
Militan bertopeng dari Brigade Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas (ilustrasi). Rasulullah SAW ungkap keradaan para pembela kebenaran
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski dibombardir zionis Israel, front perlawanan menolak untuk menyerah dan membiarkan Jalur Gaza dikuasa sepenuhya Zionis.

Baca Juga


Setidaknya terdapat lima faksi perlawanan jihad yang membentengi Gaza yaitu Brigade  Izz al-Din al-Qassam sayap militer Hamas, Brigade Al-Quds atau Jihad Islam Palestina (Palestinian Islamic Jihad - PIJ), Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina atau Brigade Abu Ali Mustafa, Brigade Al-Nasir Salah al-Deen, Brigade Syahid Al-Aqsa, dan Brigade Mujahidin. Dua kelompok ini mempunyai afiliasi ke Fatah. 

Kehadiran perlawanan ini, sebenarnya telah meletakkan Israel di jurang kekalahan. Pensiunan jenderal Israel Defense Force (IDF) sekaligus pakar militer Israel, Yitzhak Brik, mengatakan kepada situs berita Maariv bahwa negaranya harus menyatakan berakhirnya peperangan. Israel juga disebut harus mengakui kekalahan.

"Israel harus menyatakan perang telah berakhir, lagi pula kami telah menarik pasukan kami keluar dari Gaza, tidak ada cara untuk menghancurkannya sepenuhnya, dan memasuki Rafah tidak akan membantu. Asal tahu saja, kami sudah kalah," kata Brik, dilansir Middle East Monitor, Senin (22/4/2024). 

Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan tentang sekelompok umat Islam yang akan terus memperjuangkan kebenaran hingga hari kiamat kelak. Ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Jabir RA. Adapun haditsnya, sebagai berikut:

عن جابر رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة، قال: فينزل عيسى ابن مريم صلى الله عليه وسلم فيقول أميرهم: تعال صل لنا، فيقول: لا إن بعضكم على بعض أمراء، تكرمة لهذه الأمة.

Diriwayatkan dari Jabir RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sekelompok umatku akan terus memperjuangkan kebenaran sampai Hari Kiamat."

Perawi berkata, "Kemudian turunlah Isa putra Maryam shollallahu' alaihi wa sallam, lalu seorang pemimpin mereka (umat Muslim) berkata, 'Kemarilah, untuk mengimami sholat kami'. Kemudian Nabi Isa AS berkata, 'Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin untuk sebagian lainnya. Ini adalah penghormatanku kepada umat ini'." (HR Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut, juga dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW mengabarkan umatnya bahwa sekelompok umat Islam akan terus berperang melawan musuh agama dengan cara memperjuangkan kebenaran (haq) dan agama, serta mengibarkan panji-panji agama. Islam akan meraih kemenangan dan akan tetap dalam keadaan tersebut sampai datang tanda selanjutnya dari Hari Kiamat.

Tanda lain ialah angin yang membawa ruh setiap orang yang beriman kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Ash:

 «ثُمَّ يَبعَثُ اللهُ رِيحًا كَرِيحِ المِسْكِ، مَسُّها مَسُّ الحَريرِ، فلا تَترُكُ نفْسًا في قلبِه مِثقالُ ححبَّةٍ منَ الإيمانِ إلَّا قبَضَتْهُ، ثُمَّ يَبْقى شِرارُ النَّاسِ، عَليهمْ تَقُومُ السَّاعةُ».

"Kemudian Allah mengirim sebuah angin yang baunya seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat." (HR Muslim)

Sejatinya umat Islam adalah umat yang mulia karena merupakan umat terakhir di dunia. Begitu pun nabi mereka, nabi terakhir di dunia. Nabi umat Islam diutus kepada seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.

Seruan Nabi terakhir tersebut, yakni Nabi Muhammad SAW, merupakan seruan yang berlaku sampai akhir zaman. Dengan demikian, umat Islam akan tetap menjadi penyeru atau pendakwah terakhir untuk mengajak orang-orang kembali kepada Allah SWT. Namun begitu banyak umat manusia yang melawan umat Islam karena kebenaran yang dibawanya.

Sumber: dorar, islamweb 

Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina menyatakan sudah sebanyak 34.183 warga Palestina yang gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari ke-200 serangan mematikan Israel.

“Serangan yang sedang berlangsung sejak Oktober lalu juga telah melukai 77.143 warga Palestina,” demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (23/4/2024).

Kementerian mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di seluruh Jalur Gaza hingga menyebabkan 32 orang gugur dan 59 lainnya luka-luka saat tiba di rumah sakit.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kemenkes.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Selain itu, menurut PBB, lebih dari 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sedikitnya 350 tenaga kesehatan juga terbunuh dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak Israel mulai melancarkan agresi ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, menurut pelapor khusus PBB.

"Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah gugur," ucap pelapor khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi pers pada Senin (22/4).

Dia menyatakan, jumlah korban jiwa tersebut tidak termasuk sejumlah remaja Gaza yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit. Para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan.

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler