Saat Alami Kegagalan, Nabi Musa Baca Doa Ini

Nabi Musa AS merupakan Nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi.

Republika
Doa (ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO — Nabi Musa AS merupakan Nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Ulul azmi merupakan gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan khusus karena ketabahan dan kesabarannya yang luar biasa dalam menyebarkan agama Allah.

Baca Juga


Ketabahan dan kesabaran Nabi Musa dalam mengajak Bani Israil untuk menyembah Allah swt banyak diceritakan dalam Alquran, sebagai pembelajaran bagi umat manusia. Namun sayangnya Bani Israil selalu membelok kendatipun Nabi Musa berkali-kali menunjukkan mukjizatnya agar mereka menyembah Allah. 

Dikutip dari buku “Doa Ajaran Ilahi” oleh Anis Masykhur dan Jejen Musfah, dalam alquran disebutkan, sekembalinya Nabi Musa dapati kaumnya telah kembali kepada kekafiran, yakni membuat anak lembu dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka. Kemudian mereka menyembahnya, padahal anak lembu itu tidak bisa memberi mereka petunjuk. Hal ini telah digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya, "Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sesembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim”. (QS Al ‘Araf 148)

Musa marah dan bersedih hati, sambil berkata, "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?" Musa pun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, meminta pertanggung jawaban saudaranya itu. Akan tetapi Harun berargumen, "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim."

Atas kejadian ini, Musa kemudian berdoa dengan doa ini, karena merasa bersalah karena kaumnya malah kembali kepada ajaran kemusyrikan dan kekafiran ketika ditinggalkan.

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِأَخِى وَأَدْخِلْنَا فِى رَحْمَتِكَ ۖ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Rabbighfirli wa liakhi wa adkhilnâ fi rahmatika wa anta arhamur-râhimin.

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang (QS Al-Arâf (7): 151).

Musa juga mengadu kepada Tuhan, "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya”.(Al-A'raf ayat 155)

Musa memohon ampun untuk dirinya dan saudaranya (Harun), karena ia sadar bahwa Harun lemah (tidak bisa) menjalankan kewajibannya dalam melaksanakan perintah Allah. Yaitu membiarkan kaumnya yang bodoh itu menyembah anak lembu, (Al-Thabari, 6: 94).

Demikianlah, doa di atas baik sekali dibaca tatkala mengalami kesulitan terutama ketika menjalankan dakwah (amar ma'rûf nahi munkar). Selain itu agar kita selalu mendapatkan rahmat-Nya di mana pun berada.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler