Jumlah Investor Saham Jatim Bertambah, Tapi Transaksi Menurun

Jumlah investor institusi di Jatim meningkat hingga 152,53 persen.

Republika/Prayogi
Tamu undangan merayakan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Rep: Dadang Kurnia Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, Giri Tribroto mengatakan, pasar modal di Jatim masih menunjukan perkembangan yang baik di tengah volatilitas pasar keuangan serta ketidakpastian perekonomian global.

Baca Juga


Ia mengungkapkan, hingga Februari 2024 jumlah Single Investor Identification (SID) investor saham di Jatim tercatat sebanyak 721.354 atau tumbuh 19,74 persen (YoY).

"Kemudian untuk SID Surat Berharga Negara (SBN) tercatat 139.764 atau tumbuh 19,06 persen (YoY), dan SID Reksadana 1.538.605 atau tumbuh 17,07 persen (YoY)" kata Giri, Rabu (1/5/2024). 

Namun demikian, meski jumlah SID investor saham di Jatim meningkat, nilai transaksi pada periode tersebut hanya sebesar Rp 20,62 triliun. Turun 4,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sedangkan jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp 94,02 triliun atau meningkat 5,57 persen (YoY)," ujarnya.

Pada industri pengelolaan investasi, kata Giri, nilai penjualan reksa dana sampai dengan Februari 2024 tercatat sebesar Rp 1.663 miliar atau turun 2,38 persen (YoY). Namun demikian, tercatat peningkatan jumlah investor institusi sebesar 152,53 persen dan jumlah investor perorangan sebesar 26,44 persen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler