Sekitar 80 Persen Perekonomian Medan Disumbang Pelaku UMKM
BantuSaku mendorong kemudahan bisnis pelaku UMKM di Medan untuk mendapat pendanaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Smartec Teknologi Indonesia (BantuSaku) bersama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diikuti oleh sejumlah perusahaan teknologi finansial lainnya telah melangsungkan serangkaian kegiatan 'Fintech Lending Days' di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Sebelumnya, acara serupa sudah diadakan di Bali, Yogyakarta, Malang, dan Makassar.
Dengan adanya Fintech Lending Days setiap tahunnya, BantuSaku menargetkan dapat terus memberikan dampak positif serta kontribusi terhadap penyebaran inklusi dan literasi pendanaan melalui fintech di kalangan masyarakat, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Direktur Utama BantuSaku, Arnoldyth Rodes Medo mengaku, pihaknya mendorong pelaku UMKM mengembangkan bisnis mereka.
"Harapannya para pelaku UMKM dapat merasakan kemudahan teknologi di era ini dengan memanfaatkan pemberiaan pendanaan mudah melalui fintech. Berdasarkan statistik tercatat OJK hingga Februari 2024 terdapat kurang lebih 1,4 juta pengguna transaksi lender, disertai dengan 101 perusahaan yang telah berizin di OJK salah satunya Bantusaku," kata Arnoldyth dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (8/5).
Dia menyampaikan, pada kegiatan Fintech Lending Days 2024, BantuSaku ikut serta berkontribusi dengan AFPI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk memberikan dukungan serta pemberian dana berupa pinjaman untuk mendukung perkembangan UMKM di Kota Medan.
"Sama-sama bisa kita lihat sendiri bahwa dari presentase jumlah UMKM di Kota Medan sangat berpengaruh besar terhadap pergerakan perekonomian di Kota Medan, jadi di sni harapannya dengan hadir, bisa memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi UMKM sekitar yaitu kekurangan modal usaha untuk mengembangkan usahanya," jelas Arnoldyth.
Ketua Umum AFPI, Entjik S Djafar menyatakan, acara tersebut merupakan kelima kalinya yang telah diselenggerakan. Adapun tema kegiatan kali ini adalah 'Pendanaan Alternatif UMKM Sumatra Utara Melalui Fintech P2P Lending', yang diikuti 17 komunitas pelaku UMKM di bawah naungan organisasi wilayah Sumatra Utara.
"Kota Medan terpilih untuk kegiatan ini karena Medan kurang lebih 80 persen penyumbang perekonomiannya berasal dari UMKM. Jadi dengan adanya kegiatan ini, harapannya dapat terbentuk kolaborasi antara fintech lending dan para pelaku UMKM di Kota Medan, yang nantinya dapat berkolaborasi dalam pengembangan usaha bersama di era digital ini," ujar Entjik.