Biden Sebut tak akan Beri Senjata ke Israel untuk Serang Rafah

Biden akui senjata AS telah digunakan membunuh warga sipil Gaza.

EPA-EFE/CHRIS KLEPONIS
Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan tidak akan mengirim bom dan peluru artileri ke Israel untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan. Pernyataan tersebut  menandai pertama kalinya dia mengkondisikan bantuan ke Israel.

Peringatan itu muncul setelah Israel memulai apa yang para pejabat AS sebut sebagai operasi terbatas untuk merebut titik perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir pada Selasa (7/5/2024) setelah Hamas menyetujui proposal gencatan senjata. “Saya tegaskan bahwa jika mereka pergi ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan secara historis untuk menghadapi Rafah, untuk menghadapi kota-kota yang menangani masalah itu,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah berjanji untuk melancarkan invasi darat ke kota tersebut dengan atau tanpa kesepakatan dengan Hamas.

Biden mengakui bahwa senjata AS telah digunakan untuk membunuh warga sipil di Gaza ketika ia mengeluarkan peringatan keras kepada Netanyahu untuk tidak melanjutkan rencananya untuk Rafah. Di sana sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan dibandingkan dengan populasi kota sebelum perang yang berjumlah lebih dari 200 ribu jiwa.

“Warga sipil telah terbunuh di Gaza sebagai akibat dari bom-bom tersebut dan cara-cara lain yang mereka lakukan untuk menyerang pusat-pusat pemukiman,” kata Biden dalam kutipan wawancara eksklusif dengan jaringan televisi CNN, yang mengatakan bahwa yang dia maksud adalah bom seberat 2.000 pon.

Biden telah lama menolak seruan untuk memberikan dukungan militer AS kepada Israel, meskipun seruan tersebut semakin banyak datang dari anggota partainya sendiri. Dia menegaskan bahwa meskipun dia mengeluarkan peringatan tersebut, dia akan terus memastikan bahwa Tel Aviv memiliki senjata yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.

“Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal Iron Dome dan kemampuan mereka menanggapi serangan yang terjadi di Timur Tengah baru-baru ini. Tetapi itu salah. Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” ucapnya.

Lebih lanjut Biden mengatakan tindakan Israel di Rafah sejauh ini belum melewati garis merah apa pun yang akan mendorongnya merombak kebijakan di Gaza. “Saya telah menjelaskan kepada Bibi dan kabinet perang: Mereka tidak akan mendapatkan dukungan kami, jika mereka benar-benar pergi ke pusat-pusat populasi ini,” tambahnya, mengacu pada nama panggilan Netanyahu.


Baca Juga


sumber : Anadolu/Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler