Israel Tingkatkan Tekanan Militer di Rafah

Tentara Israel mengirim tank-tank ke pinggir timur Kota Gaza.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina mulai mengungsi menyusul serangan Israel ke Rafah.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel mengirim tank-tank ke timur Jabalia di utara Jalur Gaza. Setelah menggelar serangan udara dan pengeboman yang menewaskan 19 orang dan melukai puluhan lainnya.

Baca Juga


Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total korban tewas dalam operasi militer Israel sejak Oktober lalu kini tembus 35 ribu lebih. Pengeboman tanpa henti juga mengubah kantong pemukiman itu menjadi reruntuhan dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

Serangan Israel ke Gaza merupakan balasan dari serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel mengklaim Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 lainnya dalam serangan itu. Israel mengatakan sudah sekitar 620 tentaranya tewas selama perang di Gaza.

Jabalia merupakan kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi dan dihuni lebih dari 100 ribu orang. Sebagian besar keturunan rakyat Palestina yang diusir dari desa dan kota mereka yang kini menjadi negara Israel selama perang Arab-Israel di 1948 yang mengarah pendirian negara Israel.

Militer Israel mengatakan pasukannya beroperasi di Jabalia untuk mencegah Hamas untuk memperkuat kembali kapabilitas militernya. "Dalam beberapa pekan terakhir kami mengidentifikasi Hamas merehabilitas kapabilitas militer di Jabalia. Operasi kami di sana untuk mengeliminasi upaya itu," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, Ahad (12/5/2024).

Hagari juga mengatakan pasukan Israel yang beroperasi di distrik Zeiton di Kota Gaza membunuh sekitar 30 milisi Palestina. "Pengeboman dari udara dan darat tidak berhenti sejak kemarin, mereka membom semuanya, termasuk dekat sekolah yang menampung orang-orang yang kehilangan rumahnya," kata salah satu warga Jabalia Saed.

"Perang dimulai lagi, seperti yang terlihat di Jabalia, serangan baru ini memaksa banyak keluarga mengungsi," katanya lewat aplikasi kirim-pesan. Tentara Israel mengirim tank-tank ke Al-Zeiton di pinggir timur Kota Gaza dan ke Al-Sabra di mana warga juga melaporkan pengeboman yang menghancurkan beberapa rumah termasuk bangunan tempat tinggal beberapa tingkat.

Tentara mengklaim sudah menguasai sebagian besar daerah ini beberapa bulan yang lalu. Angkatan Bersenjata Israel mengatakan sirene udara berbunyi di selatan Kerem Shalom dan mereka berhasil menghalau dua roket yang diluncurkan dari sekitar Rafah.

Mereka mengatakan tidak ada laporan korban luka dan kerusakan. Sirene juga berbunyi di Kota Ashkelon, di Israel saat roket datang dari Gaza. Hal ini memberi sinyal kelompok perjuangan pembebasan Palestina masih dapat meluncurkan serangan roket setelah digempur selama tujuh bulan.

Di akun aplikasi kirim-pesan Telegram, Al-Aqsa TV yang dikelola Hamas mengatakan roket-roket itu ditembakan dari Jabalia meski terdapat serangan dari pasukan Israel

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler