Serius Garap Transisi Energi Hijau, Adaro tak akan Ekspansi Bisnis Batu Bara Thermal

Proyek strategis Adaro ke depan adalah sektor kelistrikan hijau seperti PLTA dan PLTS

Republika/Thoudy Badai
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir (kiri) bersama Wakil Presiden Direktur Adaro Christian Ariano Rachmat (kanan) menyampaikan keterangan pers usai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Indonesia Tbk di Jakarta, Rabu (15/5/2024). RUPST tersebut menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan serta laporan keuangan konsolidasi ADRO pada tahun 2023, pembagian dividen tunai final sejumlah US$400 juta serta mengangkat Bapak Iwan Dewono Budiyuwono sebagai Direktur Perseroan. Selain itu, PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat pencapaian dengan tingkat efisiensi yang memuaskan serta mendukung percepatan transformasi transisi energi Indonesia menuju ekonomi hijau berkelanjutan.
Rep: Intan Pratiwi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energi Tbk (ADRO) memutuskan untuk focus dan serius dalam mengembangkan energi hijau sebagai bagaian inti bisnis perusahaan. Khususnya untuk batu bara thermal, Presiden Direktur Adaro Energi Garibaldi Thohir mengatakan perusahaan tak akan melakukan ekspansi yang signifikan.


"Justru karena kami serius dalam menjalankan transformasi bisnis, untuk batubara thermal kami memang tidak melakukan eskpansi maupun eksplorasi. Kami serius melakukan pengembangan batubara metalurgi, alumunium dan pilar green energi kami," kata Boy dalam RUPS, Rabu (15/5/2024).

Boy menjelaskan saat ini mine life plan yang Adaro miliki masih sangat cukup untuk diproduksi hingga Waktu mendatang. Adaro juga mengedepankan untuk melakukan produksi yang stabil dan mengedepankan kaidah pertambangan yang aman.

"Kami di Adaro kan punya mine plan secara optimal, secara baik, baik untuk faktor keuangan, dan juga lebih penting baik untuk lingkungan. Kami mengedepankan keseimbangan," kata Boy.

Saat ini kata Boy, Adaro punya beberapa proyek strategis yang merupakan wujud transformasi dan ekspansi bisnis. Seperti proyek alumunium, pengembangan dan ekspansi pada batu bara metalurgi, hingga sektor kelistrikan hijau seperti PLTA dan PLTS serta PLTB yang sedang massif dikembangkan.

"Kami sangat serius melakukan transformasi. Transformasi kami bukan yang ece ece, kami melakukan project yang besar an signifikan. Itu memperlihatkan komitmen kami kita ingin jadi perusahaan yang lbeih besar tapi lebih green," kata Boy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler