Perjalanan ke Tanah Suci dan Titipan Doa Palestina

Selama perjalanan, titipan doa untuk Palestina itu terus terpatri di dalam pikiran.

Republika/Muhyiddin
Jurnalis Republika Muhyiddin yang bertugas pada musim haji 2024.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Muhyiddin dari Makkah

MAKKAH -- Sebelumnya saya tidak pernah terbayangkan bisa berangkat ke Tanah Suci Makkah. Kendati demikan, harapan dan doa naik haji itu telah terucap sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah pada 2004 silam.

Amalan doa itu diberikan oleh salah satu guru saya, almarhum Pak Haji Saleh. Doa itu ia anjurkan untuk dibaca setiap sholat lima waktu, tepatnya sebelum salam ketika tahiyat akhir. Sejak itulah, saya terus mengamalkan doa itu.

Namun, setelah menikah, saya kebetulan tidak langsung dikaruniai anak. Lalu, saya pun memutuskan mengganti amalan doa naik haji itu menjadi doa agar dianugerahi anak.

Sejak itu, saya tidak pernah lagi membaca doa naik haji. Namun, saya selalu yakin Allah Maha Tahu kapan waktu terbaik untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Berjalannya waktu, kesempatan naik haji itu pun datang. Saya dinyatakan lulus seleksi PPIH Arab Saudi Tingkat Pusat Tahun 1445H/2024M. Melalui seleksi itu, saya bisa berangkat ke Tanah Suci bersama puluhan wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) 2024.

Pada Sabtu (18/5/2024) siang itu, saya bersama rombongan MCH berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Saat menunggu di bandara, tiba-tiba ada seorang pria Arab yang menyapa, "Assalamulaikum, haji?" tanyanya.

Saya pun menjawab, "Insya Allah".

Baca Juga


Dengan menggunakan bahasa Arab... Baca di halaman selanjutnya...

Dengan menggunakan bahasa Arab, lantas ia berpesan kepada saya untuk jangan lupa mendoakan Palestina yang kini tengah dijajah bangsa Israel. Lalu, saya menjawab lagi, "Ya ya insya Allah."

Walaupun pertemuan itu berlangsung singkat, selama perjalanan titipan doa untuk Palestina itu terus terpatri di dalam pikiran. Di pesawat, saya juga teringat dengan penderitaan anak-anak Palestina yang menjadi korban serangan Israel, serta bencana kelaparan yang terjadi di sana.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.00 WIB dan tiba di Bandara King Abdulazis Internasional, Jeddah pada pukul 11.45 WAS. Setelah turun dari pesawat dan melewati proses imigrasi, saya bersama rombongan singgah dulu di hotel yang jaraknya tak jauh dari bandara.

Di hotel itu kami mandi dan berganti pakaian ihram. Sebelum berangkat, kami juga melaksanakan sholat sunnah dua rakaat, serta sarapan. Setelah semua siap, berangkatlah kami menuju Makkah untuk menunaikan umroh wajib. Kami mengambil miqat di atas bus.  

Pada Ahad (19/5/2024) ba'da Subuh akhirnya kami tiba di Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf, sai, dan tahallul. Setelah melaksanakan thawaf, lantas saya membaca satu per satu titipan doa dari teman, tetangga, maupun kerabat. Tak lupa, saya juga menuntaskan doa titipan dari orang Arab tadi agar Palestina dibebaskan dari penjajahan Israel.

Saat kami tiba di Makkah... Baca di halaman selanjutnya...

Saat kami tiba di Makkah, jamaah haji Indonesia masih berada di Madinah. Mereka baru akan datang ke Makkah pada Senin (21/5/2024). Rombongan jamaah haji Indonesia yang pertama kali tiba di Makkah berasal dari Kloter Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-01). Mereka mendapatkan sambutan meriah di Hotel Al Ghadeer, wilayah Syisyah.

Selama berada di Makkah, saya juga berkesempatan menyapa para tamu Allah yang meningap di hotel-hotel. Salah satu hotel yang juga sempat saya kunjungi adalah Al Jawharat Mena yang berada di wilayah Syisyah.

Pada Jumat (24/5/2024) pagi itu, kami disambut hangat oleh pemilik hotel, Abdullah. Perawakannya tinggi besar dan berkulit putih. Namun, ia sangat ramah kepada semua orang.
Para tamu yang datang juga disuguhi roti, permen, dan juga minuman.

"Apa kabar?" sapanya menggunakan bahasa Indonesia, mencoba lebih akrab. Tidak hanya itu, dia juga memberikan tasbih dan sejadah kepada para tamu yang datang.

Sementara itu, di depan hotel Al Jawharat tampak rombongan jamaah sedang bercengkrama. Jamaah yang memakai pakaian ihram itu bersiap untuk melaksanakan ibadah umroh ke Masjidil Haram.

Salah seorang jamaah yang baru sampai... Baca di halaman selanjutnya...

Salah seorang jamaah yang baru sampai Makkah, Eko Darsono mengaku sangat gembira dan terharu bisa sampai ke Tanah Suci. Apalagi, ia sampai ke Makkah bertepatan dengan Hari Jumat.

Eko tergabung dalam kloter yang berangkat dari embarkasi Padang (PDG-10). Setelah melaksanakan ibadah umrah, ia akan melaksanakan sholat Jumat pertama di Masjidil Haram.

Ia juga sudah menyiapkan berbagai doa untuk dilafalkan di hadapan Ka'bah langsung, termasuk doa untuk rakyat Palestina yang tengah menghadapi penderitaan. "Insya Allah saya akan doakan Palestina supaya cepat bebas dari penyerangan Israel. Doa-doa yang terbaik untuk saudara-saudara kita di sana," ujar Eko.

Ia juga sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti rangkaian ibadah pada puncak haji di Arafah, Muzfalifah, dan Mina (Armuzna). Eko akan mematuhi semua anjuran yang disampaikan para petugas haji untuk selalu menjaga kesehatan selama di Makkah.

"Pertama tentu akan menjaga kesehatan mengikuti anjuran petugas kesehatan. Karena itu hal yang wajib kita patuhi dan kita jalankan," ucap jamaah asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler