Viral Video Remaja Putri Berseloroh Makan Tulang dan Darah Anak Palestina

RS Martir Al-Aqsa kewalahan menyediakan perawatan medis bagi korban serangan Israel.

Twitter Tangkapan Layar
Tangkapan layar bercandaan makan darah dan tulang anak Palestina.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral sejumlah anak remaja di media sosial membuat video yang dianggap tidak berempati terhadap kondisi bangsa palestina. 

Baca Juga


Dalam cuplikan itu, keempat remaja tampak sedang makan di sebuah restoran cepat saji. Kemudian seorang remaja wanita berambut sebahu memakan ayam hingga bersih sampai tulangnya. 

Seorang rekannya sambil menatap kamera lalu bilang, 'Makan tulang anak Palestina." 

Selanjutnya temannya yang lain sambil menyocolkan ayam ke sambal mengatakan, "Darah anak Palestina." 

Mereka pun bersoloroh dan tertawa.  Kemudian ada yang menunjukkan sebuah daging. "Itu daging anak Palestina."

"Ini bukan saus, darah anak Palestina," kata wanita lainnya.

Video ini menuai banyak komentar dari netizen.  "Kayanya mereka terlalu lama hidup enak dan berkecukupan dlm segala hal , gak pernah ngerasaain hidup saat perang , makan ajah yg enak2 gitu .. anak2 di palestina boro2 makan yg ginian tempat untuk pulang ajah gak ada . kematian dan penderitaan orang di jadiin bahan joke sungguh," tulis seorang netizen. 

Sebuah cuplikan pesan yang diduga milik seorang remaja putri itu menyatakan meminta maaf. 'berhubung uda di take down .. ya gue mau say sorry, krn itu hal sensitive yg seharusnya gak dibikin bcandaan dan salahnya gue pke ngepost sgla+cepat percaya sm org." 

RS Gaza kewalahan

Sementara itu Rumah Sakit Martir Al-Aqsa kewalahan menyediakan perawatan medis bagi para korban serangan mematikan Israel di kamp pengungsian Nuseirat di Jalur Gaza tengah, dengan ratusan pasien menunggu bantuan.

Setidaknya 274 orang tewas dan hampir 700 lainnya menderita luka saat terjadi pengeboman Israel di kamp itu pada Sabtu. Demikian menurut otoritas kesehatan setempat.

 

Ratusan korban dibiarkan tergeletak di lantai rumah sakit dengan petugas medis berlarian memberikan pertolongan medis di tengah keterbatasan sumber daya.

Rumah Sakit Martir Al-Aqsa saat ini menjadi satu-satunya fasilitas medis yang berfungsi di Jalur Gaza tengah.

"Banyaknya korban luka yang tiba melebihi kapasitas di rumah sakit," kata Ismail Al-Thawabta, direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, kepada Anadolu, Ahad, dikutip dari Antara

“Kami segera mengimbau komunitas internasional serta organisasi-organisasi PBB dan internasional untuk membantu dan mendukung rumah sakit dengan menyediakan pasokan medis dan generator listrik untuk memastikan pemberian layanan tidak terganggu,” katanya.

"Situasi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa sangat mengerikan dan sangat berbahaya. Kami menuntut penghentian segera perang genosida terhadap warga sipil,” kata Thawabta.

Pejabat Palestina itu mengatakan serangan Israel telah menyebabkan 33 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak dapat beroperasi sama sekali, sehingga mengakibatkan “krisis kemanusiaan yang parah.”

Pada Rabu, rumah sakit mengatakan salah satu dari dua generator yang ada berhenti berfungsi akibat kehabisan bahan bakar.

Perkembangan ini mengisyaratkan potensi "bencana kemanusiaan" yang dapat membahayakan nyawa sekian banyak pasien dan bayi prematur Palestina, demikian rumah sakit memperingatkan.

Menurut kantor media Gaza, Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dan Rumah Sakit Eropa adalah dua fasilitas medis yang dioperasikan pemerintah yang masih berfungsi di Jalur Gaza.

 

 

  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler