Disdik DKI Jakarta Kecam Perilaku di Konten Candaan Korban Genosida Palestina

Disdik DKI Jakarta sudah meminta klarifikasi ke pihak SMPN 216.

Republika.co.id
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin di Jakarta, Ahad (9/6/2024).
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengaku sudah menerima informasi terkait video viral berisi konten anak-anak bercanda soal korban genosida di Palestina. Video itu direkam dan diunggah salah satu siswa SMPN 216 Jakarta, namun, empat orang anak lainnya yang ada di dalam video itu bukan siswa SMPN 216 Jakarta.

 

"Kami sudah menanyakan ke sekolah terkait hal tersebut," kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (11/6/2024).

 

Menurut dia, pihak sekolah telah memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Disdik Provinsi DKI Jakarta juga mengecam perilaku dalam video itu.

"Kami mengecam perilaku tersebut dalam video dan sudah memanggil yang bersangkutan dan keluarganya untuk minta maaf," kata Budi.

Ia menjelaskan, video itu bukan dibuat di lingkungan sekolah. Selain itu, video tersebut juga dibuat saat hari libur sekolah.

Kendati demikian, pihaknya akan kembali meningkatkan penanaman dan pembinaan karakter siswa di sekolah. "Kami akan menanamkan dan pembinaan penguatan karakter siswa kepada seluruh sekolah," ujar dia.

Belakangan, jagat dunia maya dihebohkan dengan video sejumlah anak perempuan yang membuat konten lelucon soal Palestina. Pasalnya, anak-anak dalam video itu mengucapkan lelucon yang tak pantas tentang korban genosida di Palestina saat sedang makan di restoran cepat saji.

 

Mengapa Serangan ke Rafah Mematikan? - (Republika)

 

 

 

 

Pihak SMPN 216 Jakarta diketahui ikut terseret dalam polemik akibat viralnya video berisi candaan terhadap korban genosida Palestina. Pihak sekolah pun telah memberikan klarifikasi terkait video yang beredar di tengah masyarakat. Adapun klarifikasi pihak sekolah adalah:

  1. Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Ahad siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.
  2. Empat orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta.
  3. Yang memvideokan dan mem-posting serta pemilik akun Instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka.
  4. Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut.
  5. Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan. 
  6. ⁠Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler