Suaranya 'Ditiru' tanpa Izin, Scarlett Johansson Ungkap Perselisihannya dengan OpenAI
Scarlett Johansson mengajukan komplain kepada OpenAI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Scarlett Johansson blak-blakan mengenai perselisihannya dengan perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI. Perselisihan ini terjadi setelah OpenAI diduga meniru suara yang mirip dengan sang aktris untuk sistem ChatGPT baru.
Pada Mei lalu, Johansson mengeklaim saat ia mendengar opsi suara baru dari sistem tersebut, yang diberi nama "Sky", ia dan teman-teman serta keluarganya menyadari adanya kemiripan antara suara mereka. Karena itulah, ia mengajukan komplain kepada OpenAI, dan opsi suara tersebut akhirnya dihapus.
Sekarang, berbicara pada perilisan film barunya Fly Me To The Moon, bintang Black Widow ini membahas konfliknya dengan perusahaan tersebut. Ia pun membahas perlunya undang-undang di bidang AI untuk melindungi masyarakat.
"Kita semua menunggu dan mendukung pengesahan undang-undang untuk melindungi hak-hak individu setiap orang," kata Johansson seperti dilansir NME, Rabu (26/6/2024).
Ia pun menyoroti bagaimana AI bisa mengancam banyak pekerjaan manusia. "Ini menyoroti betapa rentannya setiap orang terhadap AI dan betapa sedikitnya perlindungan yang dimiliki masyakarat atas pekerjaan mereka yang serupa dengan AI," kata dia.
Johansson mengeklaim selain menyadari kemiripan antara suara-suara tersebut, Sam Altman, CEO OpenAI, menyindir penggunaan suara Johansson dengan men-tweet kata "her". Sang aktor menafsirkan hal ini sebagai referensi untuk film Her, di mana ia berperan sebagai chatbot yang merupakan kekasih dari karakter Joaquin Phoenix.
Johansson juga mengeklaim bahwa dia telah didekati oleh Altman sebelum sistem ChatGPT dirilis, menanyakan apakah dia akan mempertimbangkan untuk menyuarakan salah satu opsi "Mode Suara". Setelah ia menolak tawaran tersebut, Johansson mengeklaim bahwa Altman menghubungi agennya, memintanya untuk mempertimbangkan kembali.