Sebanyak 50 Tentara Infanteri Utama Israel Tewas

Klaim kekalahan Hamas oleh tentara Israel disebut kebohongan.

AP Photo/Ohad Zwigenberg
Tentara Israel membawa peti mati sersan utama yang tewas akibat rudal Hizbullah saat pemakamannya di Mt Herzl di Yerusalem pada Selasa, 7 Mei 2024.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Brigade Nahal, salah satu pasukan infanteri utama Israel dilaporkan kehilangan 50 tentara sejak serangan ke Jalur Gaza. Brigade ini salah satu yang paling menderita kerugian di kalangan satuan tempur Israel.

Baca Juga


Angka tersebut disebut komandan departemen tempur Brigade Nahal pada Selasa. “Kita harus mendengarkan para ibu dan menjaga tentara cadangan dan tahanan,” ujarnya dilansir Aljazirah Arabia, Rabu (3/7/2024).

Seruan itu bisa merujuk pada permohonan ratusan orang tua pra prajurit cadangan yang meminta perang dihentikan pada Mei lalu. Pengumuman kemarin juga disampaikan menyusul bocornya keinginan para jendral pasukan penjajahan Israel (IDF) untuk mencapai gencatan senjata secepatnya.

Brigade ke-933 Nahal adalah salah satu brigade infanteri utama Angkatan Pertahanan Israel. Kelompok ini telah beroperasi di semua perang besar dan operasi skala besar sejak didirikan pada 1982, mereka tentara kunci selama agresi pertama dan kedua Israel ke Lebanon juga pengadang perlawanan Palestina pada dua Intifada.

Komandan militer Israel menambahkan bahwa dia yakin tentara akan tetap berada di sumbu Philadelphi dan Netzarim selama beberapa bulan dan mungkin bertahun-tahun lagi. Sementara media Israel hari ini melaporkan bahwa seorang perwira dan seorang tentara dari Brigade Nahal tewas akibat runtuhnya sebuah bangunan di poros Netzarim di Jalur Gaza tengah.

Tentara pendudukan sebelumnya mengumumkan kematian salah satu tentaranya dan cedera serius lainnya dalam pertempuran di Jalur Gaza selata. “Sersan Uri Haddad (21 tahun) dari Batalyon 931 Brigade Pasukan Terjun Payung tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan," seraya menyebutkan bahwa seorang tentara dari Brigade Nahal terluka parah dalam insiden yang sama, menurut apa yang dilaporkan oleh Anadolu Agency.

Dengan tewasnya prajurit ini, jumlah tentara yang tewas sejak pecahnya perang pada 7 Oktober meningkat menjadi 671, termasuk 317 dalam pertempuran darat sejak tanggal 27 bulan itu. Sebanyak 3.977 tentara juga terluka, termasuk 2.018 dalam pertempuran darat. Jumlah itu tak dipercayai pihak lokal maupun pejuang Palestina yang meyakini IDF menyembunyikan jumlah korban tewas dan luka yang jauh lebih tinggi.

Pasukan Elite Israel Terpukul - (Republika)

Awal bulan lalu, Jerusalem Post mengutip Komandan Brigade Nahal Yair Zuckerman yang mengatakan bahwa terdapat terowongan di hampir setiap rumah di kota Rafah di Jalur Gaza selatan. Sebab itu, kemajuan pasukannya lambat dan pertempuran sangat melelahkan.

Zuckerman mengatakan bahwa tentaranya telah menemukan 17 terowongan di Rafah dalam beberapa hari terakhir saja, dan terowongan ini menghubungkan rumah-rumah di lingkungan sekitar, membentuk labirin besar, dan rumah-rumah di kota tersebut terhubung satu sama lain melalui bukaan di dinding.

Komandan militer Israel menjelaskan, dalam wawancara yang dilakukan oleh Jerusalem Post di Rafah, di mana ia mengarahkan invasi Israel ke kota tersebut, bahwa pejuang memasang banyak kamera di Rafah untuk mengatur pertempuran dari atas dan di bawah tanah.

Dia mengatakan bahwa di antara tantangan yang dihadapi pasukannya adalah jebakan pada rumah-rumah dan ruangan-ruangan di kota tersebut yang dipasang sebelum pasukan Israel memasukinya, dan meledakkannya dari jarak jauh. Hal itu tampaknya merupakan komentar atas terbunuhnya 4 tentara Israel pekan lalu dalam pemboman di kota tersebut. sebuah rumah yang mereka pikir bebas dari bahan peledak, menurut surat kabar tersebut.

Radio Tentara Israel mengumumkan pada akhir April bahwa Brigade Nahal telah meninggalkan Jalur Gaza setelah enam bulan pertempuran, untuk digantikan oleh dua brigade cadangan. Hal itu terjadi dua pekan setelah Kepala Staf Herzi Halevi, memecat komandan brigade yang berafiliasi dengan Komando Selatan, sebagai bagian dari serangkaian tindakan menyusul pembunuhan 7 pegawai komite bantuan internasional oleh pasukannya.

Pada 8 Oktober, tentara Israel mengumumkan pembunuhan Komandan Brigade Nahal Yonatan Steinberg dalam apa yang disebutnya bentrokan dengan militan Palestina di perbatasan Jalur Gaza dekat penyeberangan Kerem Shalom.

Belum kalahkan Hamas... baca halaman selanjutnya

 

Meskipun telah berlalu sekitar 9 bulan sejak dimulainya perang di Gaza, tentara pendudukan tidak mampu mencapai apa pun yang mereka sebut sebagai tujuan yang dinyatakan, terutama memulihkan tahanan Israel dari Jalur Gaza dan menghilangkan kemampuan gerakan Hamas.

Setiap hari, faksi perlawanan Palestina di Gaza mengumumkan pembunuhan dan cederanya tentara Israel dan penghancuran kendaraan militer di seluruh Gaza. Dari waktu ke waktu, mereka meluncurkan roket ke Israel dan menyiarkan klip video yang mendokumentasikan beberapa operasi tersebut.

Tentara pendudukan terus melanjutkan perangnya di Gaza, menyebabkan sekitar 125 ribu orang menjadi martir dan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10 ribu orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza yang terkepung.

Kepala Staf Tentara Pendudukan Herzi Halevi dalam kunjungannya ke kota Rafah mengatakan perang di Jalur Gaza masih panjang dan mengklaim pasukannya menguras perlawanan di sana.

Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa kunjungan Halevi ke Rafah terjadi dengan latar belakang laporan New York Times, yang mengutip para pejabat senior, yang mengatakan bahwa para jenderal senior Israel ingin memulai gencatan senjata di Jalur Gaza bahkan jika itu berarti mempertahankan Hamas. berkuasa untuk saat ini.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga mengatakan Israel berada pada momen kritis dan tekanan militer terhadap Hamas harus ditingkatkan, bukan sebaliknya.

Pernyataan-pernyataan ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh mantan ombudsman tentara, Mayor Jenderal Yitzhak Brick, yang menuduh IDF berbohong. “Bahwa kami membunuh puluhan atau ratusan pejuang di setiap pertempuran adalah kebohongan total, dan tidak ada pertempuran tatap muka dengan pejuang Hamas.

Brick menunjukkan bahwa tentara penjajahan menghancurkan bangunan. "Tetapi kami tidak menimbulkan kerugian apa pun terhadap pejuang Hamas, dan kami terkena bahan peledak dan perangkap yang mereka tanam serta rudal anti-tank yang mereka luncurkan."

Channel Kan Israel melaporkan bahwa para komandan divisi tentara pendudukan yang bertempur di Gaza mengirim surat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di mana mereka mengatakan bahwa "ada penipisan pasukan dan kritis tentara cadangan Israel."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler