Hebatnya Ingatan Nabi Adam, Sains Ungkap Hubungan Molekul Tanah dengan Otak Manusia

Nabi Adam mampu menyebutkan kembali nama-nama benda.

Pixabay
Otak manusia (Ilustrasi)
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manusia diberikan oleh Allah kecerdasan yang unggul dari makhluk lainnya. Potret kecerdasan tersebut terekam dalam QS Al-Baqarah 2: 31-33 yang mengungkapkan, Adam diajari oleh Allah nama-nama benda. Ketika Adam diminta untuk menyebutkannya kembali, ia mampu melakukannya dengan baik, namun tidak demikian dengan malaikat.

Baca Juga


Lantas, timbul pertanyaan mengapa Adam mampu melakukan hal yang demikian, sedangkan malaikat tidak? Mengutip dari Kisah Para Nabi Pra Ibrahim dalam Perspektif Quran dan Sains terbitan Balitbang Kemenag, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia dibuat dari tanah.

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah." (QS al-Mu'minūn 23: 12)

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk."(QS al-Ĥijr 15: 26)

"Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar." ( QS ar-Raĥmān 55: 14)

Sains menginformasikan bahwa tanah mengandung banyak atom  atau unsur-unsur metal (logam) maupun metalloid (seperti logam) yang sangat diperlukan sebagai katalis dalam proses reaksi kimia maupun biokimiawi untuk membentuk molekul- molekul organik yang lebih kompleks.


Contoh-contoh unsur-unsur yang ada di tanah itu antara lain: besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt (Co), mangan (Mn), dan lain-lain. Unsur-unsur inilah, yang kemungkinan disebut sebagai “saripati tanah” dalam Surah al- Mu'minūn 23: 12.

Selanjutnya...

 

Sementara itu, Surah al-Ĥijr 15: 26 mengisyaratkan adanya air (lumpur, adalah tanah plus air). Air adalah media untuk terjadinya suatu proses reaksi antara unsur-unsur yang ada untuk membentuk suatu molekul. Dengan adanya pula unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), fosfor (P) dan oksigen (O), maka unsur-unsur metal maupun metalloid di atas mampu menjadi katalis dalam proses reaksi biokimiawi untuk membentuk molekul yang lebih kompleks seperti ureum, asam amino atau bahkan nukleotida.

Molekul-molekul ini dikenal sebagai molekul organik, pendukung suatu proses kehidupan. Dalam Surah ar-Raĥmān/55: 14 Allah menyebut “tanah kering seperti tembikar.”

Tembikar atau porselain, dalam reaksi kimia biasa digunakan sebagai katalis untuk proses polimerisasi (perpanjangan rantai kimia). Ayat ini menyiratkan terjadinya polimerisasi dari molekul menjadi makromolekul)’. Molekul-molekul ini dikenal sebagai molekul organik, pendukung suatu proses kehidupan.

Molekul-molekul ini kemudian membentuk makromolekul, supramakromolekul, dan jaringan sel- sel tubuh, dalam proses polimerisasi, termasuk terbentuknya jaringan otak. Jadi seluruh tubuh manusia, termasuk otak, paru, jantung, darah, dan sebagainya adalah berasal dari tanah.

 

Otak manusia yang merupakan organ penting untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi, terbuat dari unsur-unsur kimiawi  yang tersusun menjadi makromolekul dan jaringan otak. Instrumen penyimpan informasi lainnya yang dipunyai oleh manusia adalah senyawa kimia yang dikenal sebagai DNA (desoxyribonucleic acid, asam desoksiribonukleat).

Baik jaringan otak manusia maupun molekul-molekul DNA terdiri dari unsur-unsur utama C, H, O, N, dan P.

Selanjutnya...

 

Prof. Carl Sagan dari Princeton University, AS, dalam bukunya, The Dragons of Eden Speculations on the Evolution of Human Intellegence, memberi gambaran manusia memang unggul bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Salah satu keunggulannya, yakni manusia dilengkapi dengan sistem penyimpan informasi (memori). Sistem penyimpan informasi pada manusia ada dua macam:

(1) Jaringan otak, yang menyimpan informasi apa pun yang dapat direkam olehnya; otak manusia mempunyai kemampuan untuk menyimpan informasi sebanyak 1013 bit atau 107 Gbit. 

Otak manusia bisa dijaga agar tetap tajam meski bertambah tua. - (pixabay)

Neuroscientists membedakan beberapa jenis kemampuan learning dan memory otak sebagai berikut: Working memory, yaitu kemampuan otak dalam menjaga/merawat informasi secara temporer tentang tugas; Episodic memory, yaitu kemampuan untuk mengingat rincian dari kejadian- kejadian yang spesifik; Semantic memory, yakni kemampuan untuk mempelajari fakta-fakta dan hubungannya (the ability to learn facts and relationships); Instrumental learning, yaitu kemampuan untuk memberikan rewards dan punishments dalam modifikasi sifat-sifat gangli; dan Motor learning, yakni kemampuan untuk menghaluskan pola-pola gerakan tubuh dengan praktik atau banyak pengulangan.

(2) DNA-Kromosomal, yaitu molekul DNA yang ada di kromosom, yang menyimpan informasi genetik manusia. Informasi ini akan dialihkan atau diturunkan kepada keturunannya.

DNA-kromosomal manusia mampu menyimpan memori sebanyak 2x1010 bit atau sekitar 2x104 Gbit. Kapasitas menyimpan informasi DNA-kromosomal manusia ini sebanding dengan buku setebal dua juta halaman, atau sebanding dengan 4.000 jilid buku dengan tebal masing-masing 500halaman. Kedua penyimpan memori yang canggih ini terbuat dari unsur- unsur yang ada di tanah.

Inilah jawaban mengapa Adam mampu menangkap dan mengerti semua yang diajarkan Allah, berupa nama-nama benda-benda, serta mengungkapkannya kembali dengan benar. Manusia Adam dilengkapi dengan instrumen penyimpan dan pengekspresi kembali memori: jaringan otak dan DNA yang terdiri dari unsur-unsur tanah itu, di saat instrumen itu nihil dalam diri malaikat.

Iblis menyombongkan diri karena kebodohannya dalam memahami ciptaan Allah, dengan melecehkan unsur tanah. Karena makhluk manusia ini lebih cerdas dibanding malaikat, Allah memerintahkan semua malaikat untuk sujud (hormat) kepada Adam. Semua malaikat, kecuali Iblis, memberikan penghormatan kepada Adam, menaati perintah Allah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler