Ingin Majukan Heru di Pilgub DKI, Demokrat Terus Bangun Komunikasi

Heru dinilai sangat paham dengan kondisi Jakarta.

Republika
Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra
Rep: Bayu Adji P  Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat telah memunculkan nama Heru Budi Hartono untuk diusung menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Pj Gubernur DKI Jakarta itu dinilai memiliki berbagai keunggulan apabila maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Baca Juga


Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya terus menjalin komunikasi dengan Heru Budi. Di satu sisi, Partai Demokrat juga masih mencari nama yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta. 

"Ya komunikasi tentu lah. Dia kan Pj Gubernur," kata dia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024). 

Ia menilai, Heru merupakan birokrat yang sangat paham dengan kondisi Jakarta. Heru juga memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Karena dinilai berprestasi, Heru akhirnya dibawa untuk bertugas di Istana Negara dan saat ini dijadikan Pj Gubernur DKI Jakarta. 

Herzaky menambahkan, Heru juga dapat menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD Provinsi DKI Jakarta. Menurut dia, hal itu penting lantaran kerja eksekutif akan selalu bersinggungan dengan legislatif. 

"Enggak pelu merasa menang sendiri atau hebat sendiri. Ini yang penting. Membangun Jakarta butuh kebersamaan, tidak butuh satu orang belaka," ujar dia. 

Herzaky mengatakan, Partai Demokrat saat ini tengah fokus untuk menemukan sosok pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, pasangan gubernur dan wakil gubernur haruslah menjadi satu paket.

"Enggak bisa nih merasa gubernur harus unggul. Jakarta ini berat dan sangat kompleks dan sangat penting. Tidak bisa diletakkan pada hanya satu sosok aja," ujar dia.

Selain itu, kriteria calon yang diinginkan oleh Partai Demokrat sosok yang dapat fokus mengurus DKI Jakarta. Artinya, tidak menjadikan DKI Jakarta sebagai batu loncatan.

Menurut dia, tokoh yang memiliki target lain dalam memimpin Jakarta pasti akan selalu membuat kebijakan yang populer. Padahal, kebijakan populer tak selalu membawa manfaat besar untuk warga.

"Kami mencari pemimpin yang benar-benar solutif. Konteksnya apa? Boleh kebijakan enggak populer, tapi benar-benar bermanfaat buat masyarakat. Ini yang kami butuhkan. Kalau jadikan Pilgub Jakarta ajang modal awal untuk maju Pilres 2029, udah salah alamat. Bahaya nih buat warga Jakarta," ujar Herzaky. 

Karena itu, Partai Demokrat masih dalam proses diskusi dengan tokoh-tokoh maupun dengan partai lain, untuk mengusung calon. Diharapkan, nama pasangan calon yang akan diusung dapat dipastikan pada pertengahan Agustus 2024.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler