Ini Lirik Nyanyian Rasis yang Buat Enzo Fernandez Disanksi Chelsea dan Di-unfollow Rekan

Para pemain Argentina mengejek pemain kulit hitam Prancis, terutama Kylian Mbappe.

EPA
Pemain Chelsea Enzo Fernandez tersandung nyanyian rasis para pemain Argentina yang menyinggung pemain Prancis.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru juga merayakan gelar juara Copa America 2024, Enzo Fernandez sudah langsung menghadapi masalah pelik. Gara-gara nyanyian sejumlah pemain Argentina seusai memastikan sebagai juara Amerika Selatan, pemain Chelsea ini akan mendapatkan hukuman dari klubnya.

Bukan cuma itu, sejumlah rekannya di Stamford Bridge juga berhenti mengikuti media sosialnya (unfollow). Mereka geram atas ulah Fernandez tersebut.

BACA JUGA: Akhirnya Buka Suara, Zainul Maarif Ceritakan Perbincangannya dengan Presiden Israel

Chelsea memiliki tujuh pemain Prancis berkulit hitam atau campuran di skuad tim utama mereka, yakni Wesley Fofana, Axel Disasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, dan Malang Sarr. Tiga yang sudah meng-unfollow Fernandez, yakni Fofana, Disasi, dan Gusto.

Chelsea menyatakan telah memulai proses disipliner terhadap Fernandez setelah dia memposting video di media sosial yang menurut Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) berisi dugaan nyanyian yang "rasis dan diskriminatif".

"Chelsea Football Club menganggap semua bentuk perilaku diskriminatif sama sekali tidak dapat diterima. Kami bangga menjadi klub yang beragam dan inklusif, tempat orang-orang dari semua budaya, komunitas, dan identitas merasa diterima," bunyi pernyataan resmi Chelsea pada Rabu (17/7/20224).

"Kami mengakui dan menghargai permintaan maaf publik dari pemain kami dan akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mendidik. Klub telah memulai prosedur disiplin internal."

Dikutip dari BBC, FFF mengatakan akan mengajukan protes kepada FIFA atas video yang menampilkan lagu yang dinyanyikan oleh sejumlah pemain Argentina di dalam bus tentang pemain kulit hitam Prancis tersebut.

FFF akan menghubungi Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) tentang video langsung yang diposting di media sosial oleh Fernandez setelah Argentina mengalahkan Kolombia 1-0 di final Copa America pada Senin pagi WIB.

Rekan setim Fernandez di Chelsea, Fofana, yang memiliki satu cap untuk Prancis, memposting gambar video tersebut di Instagram, menggambarkannya sebagai "rasisme tanpa hambatan".

Fernandez mengatakan dia benar-benar menyesal atas video itu. “Nyanyian tersebut mengandung bahasa yang sangat menyinggung dan sama sekali tidak ada alasan untuk kata-kata tersebut,” ujar Fernandez di akun Instagram-nya.

"Saya menentang...

“Saya menentang diskriminasi dalam segala bentuk dan meminta maaf karena terjebak dalam euforia perayaan Copa America. Video itu, momen-momen itu, kata-kata itu, tidak mencerminkan keyakinan atau karakter saya," ujarnya.

Tidak semua pemain Tim Tango ikut menyanyikan lagu itu. Menurut jurnalis Jerman Franz Biermann, Lionel Messi, Alexis Mac Allister, Emiliano Martinez, Nicolas Otamendi, dan Lautaro Martinez terlepas dari masalah ini karena tak berada di dalam bus tersebut.

Wajar jika para pemain Prancis tersinggung. Sebab meski menyajikan fakta, ada olok-olok dan kata-kata buruk dan menyebut nama Kylian Mbappe, penyerang andalan Prancis.

Berikut ini lirik nyanyian rasis para pemain Argentina itu, dikutip dari Daily Mail:

'Dengar, sebarkanlah berita ini;

Baca Juga


Mereka bermain di Prancis, tetapi mereka semua berasal dari Angola;
Betapa bagusnya itu! Mereka akan lari;
Mereka adalah 'cometrava'* seperti Mbappe sialan;
Ibu mereka orang Nigeria;
Ayah mereka, Kamerun.
Tapi dalam dokumen ... Kebangsaan: Perancis.

*Cometravas adalah istilah slang merujuk seseorang yang berhubungan intim dengan transgender.

Dibela wapres Argentina... baca halaman selanjutnya

Namun Wakil Presiden Argentina Victoria Villarruel membela Fernandez dan timnya, dengan mengatakan bahwa dia tidak akan mentolerir tindakan negara “penjajah”. “Tidak ada negara kolonialis yang akan mengintimidasi kami karena lagu kami di lapangan atau karena kami mengatakan kebenaran yang tidak ingin mereka akui,” tulis Villarruel di akun X-nya.

“Argentina adalah negara yang berdaulat dan bebas. Kami tidak pernah memiliki koloni atau warga negara kelas dua. Kami tidak pernah memaksakan cara hidup kami pada siapa pun.

“Tetapi kami juga tidak akan mentolerir mereka melakukan itu kepada kami… Enzo, saya mendukung Anda, (Lionel) Messi, terima kasih atas segalanya! Orang Argentina selalu mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi.”

Pada Rabu malam, Kantor Presiden Argentina Javier Milei mengatakan wakil menteri olahraga negara itu, Julio Garro, telah dicopot dari jabatannya karena menyarankan agar kapten Argentina Messi meminta maaf atas nyanyian tersebut.

“Kantor Kepresidenan menginformasikan bahwa tidak ada pemerintah yang dapat menentukan apa yang harus dikomentari, apa yang harus dipikirkan atau apa yang harus dilakukan terhadap Tim Nasional Argentina, Juara Dunia dan dua kali juara Amerika, atau kepada warga negara lainnya,” tulis kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan. posting di X. “Karena alasan ini, Julio Garro tidak lagi menjabat sebagai Wakil Menteri Olahraga negara.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler