Rasulullah SAW Makan 3 Buah Segar Ini Justru Dipadukan dengan Kurma, Mengapa?
Rasulullah SAW juga menyukai sejumlah buah-buahan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rasulullah SAW, dalam konteks sebagai manusia biasa, mempunyai sifat jaiz, yaitu sifat yang boleh dimiliki sebagai manusia, yaitu makan dan minum.
Dalam banyak riwayat dijelaskan buah-buahan yang kerap dikonsumsi Rasulullah SAW. Berikut ini sejumlah buah-buahan yang dimakan Rasulullah SAW secara bersamaan dan dipaket beserta rahasianya menurut ulama:
Pertama, mentimun dan kurma
عَنْ عَبْدِاللهِ بنِ جعفر رضي الله عنه، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ الْقِثَّاءَ بِالرُّطَبِ
Dari Abdullah bin Jafar radhiyallahu anhu dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan mentimun dengan kurma basah.” (HR Ibnu Majah).
Mengapa Rasulullah SAW memakan mentimun dipadu dengan kurma? Rupanya, rahasianya adalah, dua buah-buahan ini mempunyai karakter yang berbeda.
Mentimun sifatnya adalah penuh cairan dan dingin, sementara kurma sifatnya panas. Keduanya saling melengkapi dan menjadi penyeimbang, terutama untuk metabolisme pencernaan.
Kedua, semangka dan kurma
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها: ((أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، كَانَ يَأْكُلُ الْبِطِّيخَ بِالرُّطَبِ))؛ [رواه أبو داود، والترمذي، والنسائي].
Dari Aisyah RA, dia berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW memakan semangka dengan kurma.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai).
Mengapa semangka dipadukan dengan kurma? Karena tabiat dari semangka itu membuat rileks tubuh sementara kurma penuh nutrisi dan menjadikan tubuh aktif kembali.
Ketiga...
Ketiga, melon dan kurma
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَجْمَعُ بَيْنَ الْخِرْبِزِ وَالرُّطَبِ
Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW memadukan melon dan kurma.” (HR Ahmad dan Nasai).
Mengapa Rasulullah SAW memadukan melon dan kurma? Rasa melon ada yang rasanya pahit, sementara kurma asin. Dengan memadukan keduanya, akan mengubah rasa pahit itu.
Agar lebih berkah, Rasulullah SAW, kerap kali pula mendoakan buah-buahan yang beliau makan. Ini Misalnya sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Hurairah RA berikut:
كَانَ النَّاسُ إِذَا رَأَوْا أَوَّلَ الثَّمَرَةِ جَاءُوا بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا أَخَذَهُ قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا اللَّهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ عَبْدُكَ وَخَلِيلُكَ وَنَبِيُّكَ وَإِنِّي عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ وَإِنَّهُ دَعَاكَ لِمَكَّةَ وَأَنَا أدعوكَ للمدينةِ بمثلِ مَا دعَاكَ لمكةَ ومِثْلِهِ مَعَهُ» ثُمَّ قَالَ: يَدْعُو أَصْغَرَ وَلِيدٍ لَهُ فيعطيهِ ذَلِك الثَّمر
“Apabila orang-orang melihat buah yang ditanam sudah muncul, mereka membawanya kepada Nabi SAW untuk didoakan. Nabi mendoakan, ‘Ya Allah berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota Madinah, berkahilah sha’ dan mud (takaran) kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu, Kekasih-Mu, dan Nabi-Mu. Sementara Aku juga hamba dan Nabi-Mu. Nabi Ibrahim pernah mendoakan Mekah, dan aku juga mendoakan Madinah seperti doa Nabi Ibrahim atas Mekah. Kemudian Nabi memanggil anak kecil dan memberi mereka buah yang kami berikan.” (HR Muslim)