Ayatollah Khamenei Tegaskan adalah Kewajiban Iran Membalas Kematian Ismail Haniyeh

Ayatollah Khamenei menyanjung Ismail Haniyeh sebagai "seorang pemimpin yang berani.

EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE HA
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Khamenei.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Dia mengatakan, adalah kewajiban Iran untuk, "membayar darah tamu terhormatnya".

Baca Juga


Pernyataan Khamenei keluar beberapa jam setelah Haniyeh terbunuh di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7/2024) pagi, usai menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeskhian. Khamenei menegaskan, bahwa "rezim kriminal dan teroris" telah menyiapkan dasar bagi "hukuman berat bagi dirinya sendiri".

BACA JUGA: Pemerintah Hapus Sunat Perempuan, Ini Bunyi Fatwa MUI Soal Pelarangan Khitan Perempuan

Khamenei menyanjung Haniyeh sebagai "seorang pemimpin yang berani dan pejuang Palestina yang khas," sambil menambahkan, bahwa front pejuang saat ini tengah berduka.

"Rezim kriminal dan teroris Zionis memartirkan tamu terhormat kita di rumah kita dan membuat kita berduka, tapi juga memberikan dasar untuk hukuman berat untuk mereka," demikian pernyataan Khamenei.

Haniyeh bersama pemimpin Jihad Islam Ziad Nakhaleh sempat bertemu langsung dengan Khamenei saat menyaksikan pengucapan sumpah Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa (30/7/2024). 

 

 

Pernyataan resmi Khamenei juga menekankan bahwa, Haniyeh selalu siap menjadi syahid, dan telah mengorbankan anak-anak dan kerabat mereka di jalan jihad. 

"Kami menimbang adalah kewajiban kami untuk membalas darahnya (Haniyeh) dalam insiden yang menyedihkan dan sulit ini yang mengambil tempat di Republik Islam," ujar Khamenei.

BACA JUGA: Tafsir Surat Ali Imran Ayat 169-170: Gembiranya Orang yang Mati Syahid

Media Iran melaporkan, bahwa Haniyeh dibunuh lewat serangan udara yang menargetkan kediamannya di utara Teheran sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Serangan dilaporkan terjadi di sebuah perumahan yang dikhususkan untuk para veteran perang yang diurus oleh IRGC.

IRGC telah mengonfirmasi kematian Haniyeh dan satu pengawalnya. Hamas juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka bersumpah akan membalas aksi pembunuhan terhadap pemimpin mereka yang dilakukan lewat, "serangan mematikan Zionis".

Angkatan Darat Israel menolak untuk mengomentari pembunuhan Haniyeh. "Kami tidak mengomentari laporan (pembunuhan) ini."

Infografis Fatah - Hamas Bersatu Lawan Aneksasi - (Republika)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani bereaksi atas kematian Kepala Politik Biro Hamas Ismail Haniyeh yang terbunuh di Teheran, pada Rabu (31/7/2024). Dalam pernyataannya pada Rabu pagi, dikutip Mehr News, Kan'ani mengungkapkan duka cita atas kematian Haniyeh kepada rakyat Palestina, Hamas, dan semua kelompok pejuang Palestina.

Menurutnya, investigasi atas detail insiden oleh institusi relevan di Republik Islam Iran sedang berjalan. Kan'ani menegaskan, kematian Haniyeh akan mengungatkan ikatan mendalam antara Iran dan rakyat Palestina.

Hamas pun telah mengonfirmasi syahidnya pemimpin biro politik mereka Ismail Haniyeh. “Saudara pemimpin, syahid, mujahid Ismail Haniyeh pemimpin gerakan tersebut, meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran,” bunyi pernyataan resmi Hamas yang diterima Republika pagi ini.

Dalam pernyataan tersebut, Hamas menyertakan kutipan Alquran surah Ali Imran ayat 169. “Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah adalah orang yang mati, melainkan mereka masih hidup dan diberi rezeki oleh Tuhannya.”

 

 

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler