Ini Isi Pesan dalam USB Ibu dan Anak yang Ditemukan Meninggal Tinggal Kerangka
Penyidik memeriksa 11 orang saki yang tertera di tulisan di dinding.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Resor Cimahi mendalami temuan sejumlah pesan di tembok rumah yang diduga ditulis oleh Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Putra (24), yang ditemukan telah menjadi kerangka di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartono mengatakan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti USB yang didapati di rumah tempat ditemukan kedua kerangka manusia tersebut.
"Isinya berpesan kekecewaan terhadap keluarga, kehidupan. Itu semuanya yang ada di dalam USB," kata Tri di Bandung Barat, Jumat.
Tri mengaku masih melakukan analisa terhadap pesan kekecewaan yang ditujukan kepada suami korban. Pihaknya juga tengah mencocokkan tulisan yang ada di dinding tembok rumah dengan tulisan yang dibuat sehari-hari.
Keduanya ditemukan oleh Mudjoyo Tjandra yang merupakan suami dari Iguh serta ayah Elia pada Senin (29/7). "Sampai saat ini kami menganalisa (kekecewaan) terhadap suaminya. Terkait dengan kekecewaan, kekeluargaan dan kehidupan cuma sekedar itu," kata dia.
Dia menyebut, penyidik sudah memeriksa sebelas orang saksi yaitu nama-nama yang tertera di tulisan di dinding, suami korban, ketua RT, ketua RW, tetangga dan keluarga korban
Tri mengatakan suami dari Iguh tengah dijadikan saksi untuk mengungkap penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
"Menurut keterangannya, masih pisah rumah. Belum ada perceraian dan memang keluar dari rumah ini semenjak tahun 2015," katanya.
Adapun isi pesan yang ditulis di tembok rumah tersebut ditujukan kepada suami dan ayah korban. Mereka kecewa dengan janji-janji suaminya yang tidak pernah ditepati.
Berikut sebagian pesan yang ditulis ibu dan anak tersebut:
Surat untuk Mudjoyo
"Kalau buat janji, jangan bikin janji kalau gak bisa menepati janji. Aku mau sekolah katanya mau membiayai sekolah tapi semua itu dusta. Catatan, akan kubawa sampai mati semua janji manismu," mengutip tulisan di dinding tersebut.
"Aku hanya minta uang sekolah, tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu saja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sempurna dan menjadi sangat sempurna. Ketahuilah hanya tuhan yang sempurna," mengutip tulisan di dinding tersebut.