Polisi Sudah Autopsi Siswa SD yang Wafat Mendadak Diduga Korban Bullying, Apa Hasilnya?

Polres Indramayu telah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.

ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah siswa mencetak bentuk telapak tangannya pada papan deklarasi antiperundungan di SDN Proyonanggan 03, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Polres Indramayu, Jawa Barat, bergerak cepat dalam menangani kasus meninggalnya seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, WD (10 tahun). Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Hillal Adi Imawan mengatakan, pihaknya bersama Polsek Cikedung langsung merespons dan menindaklanjuti kejadian tersebut.

Baca Juga


Hillal mengatakan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan serangkaian proses penyelidikan untuk mengetahui fakta peristiwa yang terjadi di balik kematian bocah tersebut.

‘’Tadi malam kita sudah melakukan pemeriksaan autopsi terhadap korban (almarhum) di RS Bhayangkara Indramayu. Dan saat ini kami menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,’’ kata Hillal, di Mapolres Indramayu, Jumat (2/8/2024).

Hillal menambahkan, hari ini Polres Indramayu juga mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi, baik dari para guru maupun teman korban sesama siswa SDN 3 Amis, Kecamatan Cikedung. Langkah itu dilakukan dengan didampingi oleh pekerja sosial (Peksos) dari Dinas Sosial Kabupaten Indramayu.

‘’Terkait perkara ini, saya harapkan agar masyarakat mempercayakan penanganannya kepada kami. Dan kami pastikan akan menindaklanjuti dan menangani perkara ini secara profesional, akuntabel, dan prosedural,’’ tegas Hillal.

Hillal juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban. ‘’Saya mengucapkan turut berbela sungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya adik kita, salah satu siswa dari SDN 3 Amis, Kecamatan Cikedung pada siang kemarin,’’ tutur Hillal.

Meningkatnya Kekerasan Terhadap Anak - (Republika)

Kronologi meninggalnya WD.. baca di halaman selanjutnya.

 

WD (10), siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, meninggal dunia, Kamis (1/8/2024). Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri di sekolahnya.

Kematian korban pun viral di media sosial dan ramai disebut akibat korban perundungan teman sekolahnya. Namun, polisi masih melakukan pemeriksaan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.

Pihak keluarga juga sepakat untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu (RSBI).

Sebelum dinyatakan meninggal, korban sempat tak sadarkan diri di sekolah saat jam istirahat, sekitar pukul 09.30 WIB. Korban kemudian dilarikan ke puskesmas setempat.

Pihak puskesmas lalu merujuk korban ke RSUD Indramayu. Namun, setibanya di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia.

Humas RSUD Indramayu, Tarmudi, membenarkan adanya salah satu pasien anak dari Kecamatan Cikedung yang ditangani di IGD RSUD Indramayu. "Iya benar, ada anak yang dibawa ke IGD. Sampai di ruangan itu sudah meninggal dunia,’’ katanya, Jumat (2/8/2024).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Caridin, mengaku sangat terkejut karena peristiwa itu terjadi saat jam sekolah. Namun, Caridin belum dapat memastikan apakah kematian korban disebabkan oleh bullying. Dia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi.

Caridin pun mengimbau agar masyarakat bersabar menunggu hasil autopsi dan tidak membuat spekulasi. ‘’Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya,’’ katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler