Selain Haniyeh dan Sinwar, ini ‘Belut Hamas’ yang Super Misterius
Hamas terus melawan Israel hingga penghabisan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Palestina memang dibombardir habis-habisan oleh Israel. Reruntuhan bangunan dimana-mana. Pasukan Hamas pun banyak yang gugur. Kemudian pemimpin mereka, Ismail Haniyeh, digugurkan dalam sebuah operasi militer Israel saat berada di kompleks hunian Pasukan Garda Revolusi Iran di Teheran.
Meski Haniyeh wafat, kemudian sekarang digantikan Yahya Sinwar, ternyata Hamas punya stok pemimpin yang ‘ngeri’ dan punya sumber daya untuk membumihanguskan Israel. Sosok satu ini bernama Khaled Mishal.
Entah dimana keberadaan orang satu ini. Misterius. Israel memasukkan tokoh satu ini ke dalam daftar yang wajib diburu, karena punya pengaruh besar untuk mempersatukan faksi-faksi perlawanan di Palestina sehingga menyulitkan Israel mewujudkan ambisinya menguasai seluruh wilayah Palestina.
Siapa Mishal?
Dia adalah sosok generasi awal Hamas. Lahir di Tepi Barat sekitar 60-an tahun lalu, dia kemudian mengasingkan diri ke sejumlah wilayah, sebab Israel berambisi sangat menghabisi banyak tokoh Hamas seperti Syekh Ahmad Yasin, Abdul Aziz Rantisi, dan banyak lagi.
Banyak tokoh Hamas yang syahid, namun IDF terus berupaya menghabisi Mishal. Suatu ketika, keberadaan Mishal terdeteksi di Yordania. Kaki tangan Israel pernah meracuni Mishal. Tapi kemudian, Mishal mendapatkan perlindungan Raja Yordania Abdullah, sehingga mendapatkan penawar. Dia pun selamat dan hidup hingga detik ini.
Setelah pembesar Hamas berguguran, Mishal pernah menjabat kepala biro politik. Dia melakukan lobi-lobi besar untuk menghimpun kekuatan dan menguatkan gerakan perlawanan terhadap Israel.
Dimana Mishal? Lihat halaman berikutnya >>>
Keberadaannya pun terus berpindah-pindah dari satu kawasan ke lainnya. Boleh dibilang, dia adalah belut Hamas karena meski sudah hampir tertangkap, bisa segera melepaskan diri dan hilang lagi. Licin seperti belut yang bergoyang di dalam lumpur.
Pernyataan Mishal
Kelompok pejuang Palestina, Hamas menyatakan berniat untuk menukar sandera yang mereka tangkap di Israel selatan, dengan kebebasan 6.000 tahanan Palestina yang sekarang ditahan di penjara Israel. Hal itu disampaikan Perwakilan Hamas di luar negeri, Khaled Mashal, Senin (16/10/2023).
"Sebanyak 6.000 pria dan wanita Palestina ditahan di penjara-penjara Zionis dan kami ingin membebaskan mereka dengan imbalan tawanan Israel. Perlawanan cukup kuat untuk membebaskan semua tahanan dari penjara," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Al Araby.
Brigade Izzuddin al-Qassam Hamas, telah menawan sandera warga Israel setidaknya, 200 hingga 250 orang. Namun menurut Washington Post, pada Oktober 2023, para pejuang Hamas membawa sedikitnya 64 tawanan ke Jalur Gaza setelah serangan mendadak mereka ke wilayah Israel selatan.
Perlawanan Hamas terus berlanjut hingga detik ini.
- Khaled Mishal
- khaled mashal
- hamas
- kader hamas
- pemimpin hamas
- Palestina
- gaza
- israel
- tel aviv
- netanyahu
- amerika serikat
- operasi badai al aqsa
- thufan al aqsa
- two state solution israel dan palestina
- solusi dua negara palestina dan israel
- perdamaian di palestina
- hizbullah
- IDF
- israel defense force
- bantuan untuk palestina
- bantuan untuk gaza
- bantuan kemanusiaan
- bantu palestina
- belut hamas