Pertaruhan Besar Golkar di Pilkada Pulau Jawa, Bahlil Bakal Tersenyum atau Gigit Jari?

Golkar menarik dukungan dari kandidat gubernur Banten, Airin Rachmi Diany.

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Sejumlah simpatisan memberikan dukungan kepada bakal calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany dan bakal calon Wakil Gubernur Ade Sumardi saat Deklarasi dan penyerahan surat keputusan (SK) dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Indonesia Convention Exibition (ICE), Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (25/8/2024). Airin yang merupakan kader dari partai Golkar maju Pilkada Banten diusung oleh Partai PDIP, Partai Buruh dan Partai Umat.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar di Bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia membuat pertaruhan besar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Pulau Jawa. Golkar bisa saja gigit jari jika semua jagoannya kalah di Pilkada.

Baca Juga


Terakhir yakni keputusan Golkar yang tak jadi mengusung Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten. Meski, berdasarkan hasil survei elektabilitas Airin jauh lebih unggul dibandingkan dengan kandidat lainnya.

Sebut saja Survei Alvara Strategi Indonesia mengungkapkan bahwa elektabilitas Airin mencapai 46,8 persen. Disusul oleh mantan wali kota Tangerang Airin Wismansyah 24,1 persen, Rano Karno 8,7 persen, Andra Soni 6,4 persen, Dimyati 3,1 ersen, Iti Jayabaya 3,1 persen, Ade Sumardi 0,4 persen dan Ari Untung 0,1 persen.

Ketua DPD Ratu Tatu Chasanah mengatakan, majunya Airin Rachmi Diany sebagai bakal calon gubernur Banten tidak mendapat rekomendasi dari Partai Golkar atas keputusan Ketua Umum Golkar Bahlil. Menurut dia, alasan Golkar tidak mengusung Airin karena memiliki rencana lain dalam calon yang diusung pada Pilgub Banten.

"Tapi Pak Bahlil sudah mengetahui dan mempersilakan. Jadi Airin atas nama pribadi. Pak Bahlil memahami itu," ujarnya.

Alih-alih mengusung kadernya sendiri, Golkar memilih untuk mengusung pasangan Andra Soni -Dimyati. Andra Soni-Dimyati sebelumnya telah diusung oleh KIM Plus di antaranya Gerindra, PKS, Demokrat, Nasdem, PKB, PAN, PSI, PPP, hingga Golkar. Sementara Airin diusung oleh PDIP.

Pertaruhan lain yakni di Jakarta dan Jawa Barat. Golkar akhirnya lebih memilih untuk menaruh Ridwan Kamil di Jakarta dibandingkan Jawa Barat.

 

Meski dari sisi elektabilitas, Ridwan Kamil jaminan kemenangannya jauh lebih besar di Jawa Barat dibandingkan di Jakarta. Apalagi jika mantan gubernur DKI Anies Baswedan bisa mendapatkan perahu di Pilkada, tentu hal tersebut bukan perkara mudah bagi Ridwan Kamil.

Anies baru mendapat dukungan dari Partai Buruh. Ia harus menunggu jaminan dari PDIP agar bisa maju di Pilkada.

Ridwan Kamil yang juga kader Golkar menyatakan siap melawan tiga atau berapa pun pasangan calon pada Pilkada Jakarta dan optimistis memenangi kontestasi lima tahunan itu. "Saya di Jakarta mau lawan dua tiga atau berapa pun hayo aja," kata Bang Emil, sapaan barunya, saat menyambangi DPD Partai Demokrat di Jakarta, Jumat.

Bang Emil, sapaan barunya, mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah karena pernah menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.

Menurut dia, ketika mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung terdapat delapan pasangan calon yang menjadi peserta pilkada waktu itu dan ia memenangi kontestasi politik tersebut.

Selain itu, pada Pilgub Jawa Barat, Bang Emil juga berhadapan dengan tiga pasangan calon lainnya, bahkan terdapat jenderal purnawirawan yang ikut dalam kontestasi tersebut. Namun ia yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum berhasil menduduki peringkat pertama.

Di Jawa Tengah, Golkar mengajukan kandidat nonkader yakni mantan Kapolda Jateng Ahmad Luthfi sebagai cagub. Luthfi akan bersanding dengan mantan wakil gubernur Taj Yassin. Dukungan ini sejalan dengan keputusan dari KIM Plus.

Luthfi diperkirakan akan mendapat tantangan dari mantan Panglima Andika Perkasa yang bakal diusung oleh PDIP. Diperkirakan Pilkada Jateng akan menjadi pertarungan sulit, mengingat Jawa Tengah merupakan markas kendang banteng.

Seperti diketahui, selama beberapa Pilkada terkahir di Jawa Tengah, kader PDIP selalu unggul. Terakhir yakni Ganjar yang berhasil menang di dua periode.

Ahmad Luthfi mengaku siap jika harus dipasangkan dengan siapa pun, termasuk Taj Yasin Maimoen. Menurut dia, Taj Yasin merupakan sosok yang berpengaruh di wilayah Jawa Tengah. Dia berharap pengaruh Taj Yasin dapat memudahkan dirinya meraup suara masyarakat di Jawa Tengah dalam Pilkada 2024.

"Saya hanya berpesan dan meminta doa restu kepada rekan-rekan dan masyarakat kiranya nanti saya bisa bermanfaat untuk masyarakat dan wilayah Jawa Tengah," kata Ahmad Luthfi.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan partainya akan membentuk kelompok kerja (Pokja) Pilkada untuk memperkuat kader yang sebelumnya telah diusung Golkar. "Tim Pokja Pilkada dalam rangka melakukan percepatan penyempurnaan ataupun tindak lanjut dari apa yg telah diputuskan oleh masa kepengurusan Pak Airlangga," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis.

Menurut Bahlil, kepengurusan Golkar saat ini tidak akan mengubah susunan tokoh-tokoh yang telah diusung partai era kepemimpinan Airlangga Hartarto.

Dia menilai tokoh-tokoh yang diusung sudah bagus dan layak untuk didorong untuk meraih banyak suara di daerah pemilihan masing-masing.

"Andaikan pun ada (perubahan tokoh yang diusung) itu butuh penyesuaian-penyesuaian dikit aja. Sudah barang tentu dengan mempertimbangkan berbagai macam argumentasi masukan dan pertimbangan yang ujungnya itu adalah bagaimana Kami in-Sya-Allah bisa memenangkan Pilkada," kata Bahlil.

Bahlil juga tidak menutup kemungkinan jajarannya akan mengusung kader ataupun tokoh lain untuk bertarung di Pilkada 2024.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler