Buka ISF 2024, Jokowi Pamer RI Punya PLTS Terbesar di Asia Tenggara

Jokowi menekankan Indonesia memiliki potensi energi hijau yang melimpah.

Dok PLN
Presiden Joko Widodo meresmikan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (9/11/2023).
Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo di hadapan peserta Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 memamerkan keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan potensi energi hijau dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga


PLTS terapung tersebut berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas mencapai 192 megawatt peak (MWp). "Kami memiliki PLTS terapung pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata dengan kapasitas 192 megawatt peak. Terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia," kata Presiden dalam sambutannya saat pembukaan ISF 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Kamis.

PLTS Terapung Cirata tersebut telah diresmikan Presiden Jokowi pada November 2023 yang merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi sumber energi listrik di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi energi hijau yang melimpah, mencapai lebih dari 3.600 gigawatt (GW). Adapun, potensi energi hijau tersebut berasal dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut hingga bioenergi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan gelaran ISF 2024 pada 5-6 September, menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan agenda transisi energi dunia.

"Saya percaya ISF 2024 bukan hanya sebuah diskusi yang membahas tantangan perubahan iklim, tapi juga merupakan platform untuk inovasi, kolaborasi dan harapan guna mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan," ujar Menteri Luhut dalam pembukaan ISF 2024 di JCC, Kamis.

Dirinya menyampaikan dalam acara selama dua hari tersebut, lebih dari 11 ribu partisipan dari 53 negara hadir untuk mengikuti rangkaian kegiatan berupa 10 sesi plenari, 14 sesi tematik, dan tujuh diskusi level tinggi, sehingga diharapkan bisa membawa pemajuan pada transisi energi, industri hijau, konservasi alam, kehidupan berkelanjutan serta ekonomi biru.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler