Bea Cukai Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Pemberdayaan UMKM

UMKM memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto.

dok Republika
Pemberdayaan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu komitmen Bea Cukai sebagai industrial assistance.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberdayaan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu komitmen Bea Cukai sebagai industrial assistance. Melalui unit vertikalnya, Bea Cukai terus berupaya mendorong pemberdayaan UMKM agar naik kelas.

Baca Juga


Program dukungan yang dilakukan Bea Cukai agar UMKM Go Export antara lain sosialisasi dan asistensi ekspor, pelaksanaan business matching dengan calon pembeli, serta kolaborasi dengan pemerintah daerah maupun pihak swasta.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, mengungkapkan bahwa sebagai salah satu motor penggerak ekonomi, UMKM memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

“Pengembangan UMKM merupakan kondisi yang harus dipertahankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Budi.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan business matching dengan buyer dari New Zealand dan Australia, Bea Cukai Bekasi gelar acara UMKM Gathering yang dilaksanakan di Kantor Bea Cukai Bekasi pada Kamis (5/9/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 39 UMKM terpilih dari berbagai UMKM binaan Bea Cukai Bekasi. Pertemuan ini bertujuan untuk memfasilitasi UMKM agar bisa memgembangkan dan memasarkan produknya hingga ke pasar global.

Program dukungan terhadap UMKM ini juga dilaksanakan oleh Tim Pengarusutamaan Gender (PUG) Bea Cukai untuk mendorong UMKM yang melibatkan masyarakat difabel agar Go Export. Pada Rabu (28/8), Tim PUG berkesempatan untuk berkunjung ke Mutiara Handycraft, yaitu salah satu UMKM yang memberdayakan masyarakat di Kebumen. Kunjungan Tim PUG ini bertujuan untuk melihat secara langsung proses produksi dan pemberdayaan masyarakat difabel dalam menghasilkan produk siap ekspor.

Indrajati Martini, perwakilan Tim PUG Bea Cukai, memberikan apresiasi kepada Mutiara Handycraft atas upayanya melibatkan masyarakat difabel dalam kegiatan produksi. "Kegiatan di Mutiara Handycraft ini membuktikan adanya kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus, (untuk) membantu mereka menjadi mandiri dan produktif," ujarnya.

Langkah Bea Cukai untuk mendorong UMKM Go Export sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan UMKM dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler