Koyak Israel, Benarkah Rudal Hipersonik Houthi dari Iran? Ini Kata Presiden Pezeshkian
Rudal hipersonik tersebut memiliki kecepatan 16 kali lebih cepat dari suara.
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi pada Senin (16/9/2024) waktu setempat, mengatakan, Teheran tidak mengirim rudal hipersonik untuk kelompok militan Houthi di Yaman.
Pernyataan Presiden Masoud keluar sehari setelah Houthi mengatakan, rudal yang ditembakkan ke Israel adalah rudal hipersonik. Pada tahun lalu, Iran menunjukkan apa yang disebutnya sebagai rudal balistik hipersonik pertama buatan dalam negeri. Media pemerintah mempublikasikan foto-foto rudal yang diberi nama “Fattah” tersebut pada sebuah upacara.
“Seseorang membutuhkan waktu seminggu untuk melakukan perjalanan ke Yaman (dari Iran), bagaimana mungkin rudal ini bisa sampai ke sana? Kami tidak memiliki rudal seperti itu untuk diberikan kepada Yaman,” kata Pezeshkian.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan memberikan “harga yang mahal” kepada Houthi yang menguasai Yaman utara, setelah mereka mencapai Israel tengah dengan sebuah rudal pada Ahad untuk pertama kalinya.
Al-Mayadeen menulis, rudal hipersonik tersebut menargetkan pangkalan militer Israel, Yafa, di Tel-Aviv. Rudal itu memiliki jangkauan hingga 2.150 km. Rudal yang diberi nama Palestine 2 itu beroperasi dengan bahan bakar padat dalam dua tahap.Rudal tersebut berkecepatan Mach 16 atau melaju 16 kali lebih cepat dari kecepatan suara sehingga disebut memiliki teknologi siluman. Rudal milik Houthi itu memiliki kemampuan manuver tinggi yang mampu melewati sistem pertahanan udara terbaru dan terkuat di dunia, termasuk Iron Dome.
Rudal nyalakan sirine..
Media Israel, The Times of Israel pada Ahad (15/9) melaporkan bahwa sebuah rudal balistik ditembakkan ke Israel tengah dari Yaman oleh Houthi yang didukung Iran pada Ahad pagi.
Serangan rudal tersebut memicu sirene di Israel tengah pada pukul 6:32 pagi, dengan peringatan terdengar dari timur Tel Aviv hingga Modiin. Menurut penyelidikan Angkatan Udara Israel, rudal Houthi tersebut terkena rudal pencegat, meskipun tidak berhasil menghancurkan target sepenuhnya.
Rudal tersebut telah diidentifikasi saat diluncurkan dari Yaman barat laut sekitar pukul 6:21 pagi, dan sistem pertahanan jarak jauh Arrow diaktifkan untuk mencegatnya. Beberapa rudal pencegat diluncurkan ke target dalam upaya untuk menjatuhkannya.
Setidaknya satu dari pencegat Arrow mengenai rudal tersebut, tetapi tidak menghancurkannya, menurut penyelidikan tersebut. Sebaliknya, pencegat tersebut menyebabkan rudal Houthi pecah di udara, dan hulu ledak, serta bagian-bagian lainnya, jatuh ke tanah.
Pecahan peluru kendali dan pencegat menghantam area terbuka di hutan Ben Shemen, dekat komunitas Kfar Daniel beberapa kilometer di tenggara Bandara Ben Gurion dan memicu kebakaran.
Militer juga berupaya menembak jatuh pecahan peluru kendali yang jatuh menggunakan Iron Dome, yang biasanya digunakan untuk serangan jarak pendek. Serpihan peluru dari pencegat juga menyebabkan kerusakan ringan di stasiun kereta di pinggiran Modiin, sekitar 25 kilometer (18 mil) di sebelah timur Tel Aviv.
IAF menemukan bahwa rudal tersebut, yang memiliki lintasan dan tidak bermanuver saat terbang, bukanlah proyektil hipersonik seperti yang diklaim Houthi. Sasaran serangan tersebut belum diketahui. Polisi mengatakan mereka juga mencari kemungkinan serpihan peluru yang mungkin jatuh di wilayah timur Tel Aviv.