Fakhri Husaini Ungkap Persiapan Jatim Raih Medali Emas Sepak Bola Putra PON Hanya 2 Bulan

Jatim mengalahkan Jabar 1-0 pada final sepak bola putra.

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Tim sepak bola Jawa Timur menunjukkan medali emas saat upacara penghormatan pemenang seusai pertandingan final PON XXI Aceh-Sumut 2024 melawan Jawa Barat di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Rabu (18/9/2024). Tim sepak bola Jawa Timur berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Barat dengan skor 1-0.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pelatih tim sepak bola putra Jawa Timur (Jatim) Fakhri Husaini mengungkapkan, persiapan timnya hingga meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 hanya dua bulan sebelum pertandingan berlangsung.

Baca Juga


"Untuk persiapan tim Jawa Timur ini hanya dua bulan," kata Fakhri Husaini, di Banda Aceh, Rabu (18/9/2024) malam.

Pernyataan itu disampaikan Fakhri Husaini setelah menerima pengalungan medali emas cabang olahraga sepakbola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Jatim berhasil keluar sebagai juara cabang sepakbola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 setelah mengalahkan Jawa Barat (Jabar) 1-0 pada partai final, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Rabu malam.

Tak hanya persiapan dua bulan, kata dia, dalam proses pelatihan, juga terdapat enam pemain yang dipilih tapi kemudian mundur karena bergabung dengan klub Liga 2 dan Liga 1 Indonesia. Alhasil, ia harus menyeleksi pemain baru kembali.

Meski demikian, Fakhri bersyukur karena Jatim memiliki sumber pemain muda potensial yang banyak, sehingga tidak begitu sulit baginya melatih mereka hingga menjadi satu tim tangguh dan kompak.

"Ini terbukti, mereka layak mendapatkan medali PON XXI Aceh-Sumut ini. Jawa Timur tidak kurang pemain potensial, tinggal sekarang bagaimana Asprov PSSI mengelola pemain-pemain ini," ujarnya.

Dia menuturkan, Jatim masih memiliki banyak pemain bagus yang seharusnya bisa bergabung ke tim PON ini. Bahkan, saat uji coba ia sempat melirik seorang striker muda kelahiran 2005.

Namun, pemain muda tersebut gagal direkrut untuk bergabung ke tim PON, karena nama-nama pemain telah didaftarkan di KONI. Sehingga yang bersangkutan tidak bisa masuk skuad.

"Artinya, ini bukti bahwa Jatim menjadi sumber pemain muda potensial untuk tim nasional. Saya percaya itu," tegas Fakhri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler