Sudah Diberi Rating Buruk, Masjid Al-Ikhlas Disebut Google Tutup Permanen, Ini Faktanya

Google menyematkan keterangan permanently closed untuk Masjid Al-Ikhlas Sukoharjo.

M Noor Alfian/Rep
Masjid Al-Ikhlas Sukoharjo
Rep: M Noor Alfian Choir Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Masjid Al-Ikhlas di Jalan Mendungan No.8, Mendungan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sempat mendapat sorotan usai viral di media sosial. 

Baca Juga


Masjid tersebut sempat menjadi sorotan netizen karena mendapatkan rating buruk di Google Maps. Pantauan Republika, selain memberi rating 1,8, Google juga menyematkan keterangan dengan huruf merah bertuliskan permanently closed atau tutup permanen.

Viralnya masjid tersebut bermula dari akun media sosial tiktok @munaugeo yang mengungkapkan sejumlah review atas masjid tersebut. “Diusir dari masjid karena sekedar buka hp, suara anak-anak, dan baju dianggap ga agamis," tulis akun tersebut dilihat Republika, Rabu (25/9/2024). 

Keterangan Google Maps yang menyebutkan Masjid Al-Ikhlas tutup permanen - (Tangkapan layar)

"Kalo baca review-nya yang sama selama dua tahun terakhir sih, kejadiannya harusnya real ya. teman-teman yang di solo mungkin bisa mengonfirmasi kebenarannya gimana. mungkin teman-teman di daerah lain bisa berbagi juga tentang pengalaman yang sama dimasjid-masjid yang lain?," tulisnya menambahkan. 

Pantauan Republika di lokasi, masjid tersebut tampak masih aktif. Para jamaah masih bisa menggunakan masjid yang memiliki arsitektur minimalis tersebut untuk sholat berjamaah.

Menanggapi komentar netizen soal pelayanan di Masjid Al-ikhlas, Ketua RT/RW 01/04 Sunardi (58) mengatakan, hanya salah paham saja. Menurutnya oknum yang menyampaikan nasihat tersebut berniat baik meskipun cara penyampaian kurang. 

"Itu kan cuma oknum bukan kebijakan takmir jadi cuma salah paham penyampaian saja ya wis tidak usah diperpanjang," katanya ketika ditemui awak media, Rabu (25/9/2024). 

Akan diperbaiki...

Pihaknya juga mengatakan hingga kini belum ada evaluasi pasca viral masjid tersebut. Namun, ia mengatakan akan segera melakukan evaluasi dan memperbaiki hal tersebut. "Nanti kita berusaha memperbaiki. Iya nanti untuk evaluasi semuanya," katanya. 

Pihaknya mengatakan masjid tersebut juga selayaknya masjid pada umumnya. Ia juga mengatakan kalau oknum yang memberi nasehat tersebut berniat baik. Dimana di masjid tersebut juga disediakan kemeja untuk jamaah yang menggunakan kaos. 

"Niatnya baik kan kalau ke masjid pakai pakaian bagus kan sunnahnya seperti itu kan kadang kadang dia (jamaah yang ) datang ke masjid menggunakan pakaian seadanya kadang dikandani dan belum bisa menerima," katanya. 

"Itu pendanatang jadi kan review dia dari bengkel ke sini mau sholat jadi bukan orang sini, jadi belum tahu kebiasaan kaget kalau warga sini sudah biasa. Iya Seperi masjid umumnya," katanya. 

"Coba kalau ada orang datang ke masjid duduk duduk di teras sambil merokok pantes tidak? Jadi diperingati kan hal biasa kadang kadang tidak siap dipersiapkan seperti itu," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler