Yahya Sinwar Jadi Syuhada, Abu Janda Malah Seret-Seret Nama Menlu Retno
Menlu Retno dikenal memiliki sikap tegas membela bangsa Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Permadi Arya yang kerap disebut sebagai Abu Janda kembali membuat gaduh publik perihal syahidnya Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar dalam pertempuran dengan Israel. Permadi mewacanakan agar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin Hamas.
“pemimpin H4MAS yang baru diangkat meninggoy kalian setuju gak kalo bu @retno_marsudi jadi pengganti nya? toh selama ini bu retno sudah jadi corong H4MAS di PBB kan? klik vote kalian di caption ini,”ujar Permadi Arya lewat akun Instagramnya.
Sikap nyinyir Permadi Arya terhadap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah tampak ketika Retno tak lagi masuk dalam jajaran kabinet yang dipimpin Prabowo Subianto. Permadi menganggap Retno yang merupakan menlu terlalu sibuk mengurusi masalah bangsa lain.
“Sudah fixed bu @retno_marsudi tidak jadi menlu di kabinet pak @prabowo bagus deh, ngga usah dipake lagi menlu yang terlalu sibuk urusin bangsa lain, sementara bangsa sendiri TKI yang butuh pertolongan terjebak di kamboja gak diurusin,”ujar dia.
Menlu Retno dikenal memiliki sikap tegas dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina. Berulangkali ia mengecam agresi semena-mena Israel terhadap bangsa Palestina, termasuk saat Zionis membombardir jalur Gaza.
Sikap tegas itulah yang membuat ia mendapat banyak pujian di dalam negeri. Bahkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima penghargaan "Mujahidah Diplomasi Award" dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis (3/10/2024).
Penghargaan tersebut dianugerahkan sebagai apresiasi atas komitmen Retno dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina."Penghargaan ini adalah pengingat bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan kita bersama," ujar Menlu Retno dalam pidato sambutannya di Hotel Sahid, Jakarta Pusat.
Retno bersyukur perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina memperoleh dukungan besar dari masyarakat Tanah Air. "MUI dan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) termasuk mitra penting dalam perjuangan tersebut," ucapnya.
Menlu mengatakan, isu Palestina sangat kental diangkat di dunia internasional. Dia mengungkapkan, saat menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pekan lalu, terdapat dua fokus yang diperjuangkan Indonesia terkait isu Palestina. Pertama, menggalang pengakuan negara-negara terhadap kedaulatan Palestina. Kedua, mendorong implementasi Resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan Israel mengakhiri aktivitas ilegalnya di Palestina.
"Indonesia termasuk di garis depan dalam membela perjuangan Palestina. Diplomasi Indonesia memilih untuk berpihak membela keadilan dan kemanusiaan, membela yang benar, against all odds," kata Retno.
Menlu menambahkan, tak hanya membela perjuangan Palestina di arena global, Indonesia juga turut terlibat aktif dalam membantu kehidupan masyarakat Palestina.
"Selama sepuluh tahun terakhir, selain bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia yang sangat besar, kita juga salurkan 189 capacity building kepada lebih dari 2.000 beneficiaries Palestina. Dan tentunya pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza," ucapnya.