Jadi Menag, Prof Nasaruddin Diminta Upayakan Tambah Jam Pelajaran Pendidikan Agama
Jangan ada dikotomi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, KH Masyhuril Khamis menyampaikan selamat untuk Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafii. Dia berharap, Imam Besar Masjid Istiqlal itu dapat lebih menyejukkan dan menenangkan umat.
"Kondisi ke depan Kementerian Agama sangat strategis terutama untuk menata ulang nilai-nilai spiritual anak bangsa," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Senin (21/10/2024).
Kiai Masyhuril menyarankan kepada Kementerian Agama (Kemenag) agar memperjuangkan pendidikan agama supaya lebih ditambah jam pelajarannya. Dia berharap, tidak ada dikotomi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama.
"Maka dibutuhkan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan untuk menjaga nilai-nilai moral bangsa, menjaga anak-anak kita agar tetap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kiai Masyhuril juga meminta agar menag dalam mengayomi ormas khususnya ormas Islam jangan hanya pada beberapa ormas saja. Semua ormas punya peran untuk Indonesia apalagi ormas yang lahir sebelum kemerdekaan Indonesia. Karena itu, dia berharap berlaku adil sebab ormas Islam adalah partner setia pemerintah terutama Kemenag.
Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto telah menetapkan 53 nama menteri dan kepala badan setara menteri dalam Kabinet Merah Putih. Salah satu yang ditunjuk sebagai menteri adalah Prof KH Nasaruddin Umar.
Imam Masjid Istiqlal tersebut diangkat sebagai Menteri Agama menggantikan Gus Yaqut atau Yaqut Cholil Qoumas yang tidak diperpanjang masa jabatannya.
"Saya betul-betul sangat surprise ya. Saya enggak menyangka dan saya kaget, saya enggak pernah membayangkan," ujar Kiai Nasaruddin kepada wartawan usai keluar dari rumah Prabowo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kiai Nasaruddin mengaku tidak pernah ada pembicaraan soal posisi menteri bersama Prabowo maupun orang di sekitar lingkungan Partai Gerindra sebelumnya. Namun, pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB, dirinya mendapat undangan dari ajudan Prabowo untuk datang ke Kartanegara.