Menko Zulhas Ungkap Rencana Impor Beras 1 juta Ton untuk CBP

Pemerintah telah menetapkan impor beras 3,6 juta ton pada 2024.

ANTARA FOTO/Ampelsa
Sejumlah buruh menurunkan beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Panama di pelabuhan Malahayati, kab Aceh Besar, Aceh, Senin (10/6/2024). Badan Pengan Nasional (Bapanas) mencatat stok beras cadangan pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,81 juta ton dan berada dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi Idul Adha.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah memiliki rencana menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton untuk menambah kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).

Baca Juga


“Memang kita terutang harusnya kan kita impor 1 juta ton lagi, tapi karena awalnya India melarang, jadi pakai skema business to business,” ujar Zulhas di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Adapun pemerintah telah menetapkan bakal mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton pada 2024. Sementara realisasi impor pada Januari hingga Agustus 2024 tercatat sebanyak 2.937.772 ton dan pada September hingga Desember rencananya akan mengimpor sebanyak 1.552.686 ton.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menegaskan rencana penambahan impor akan dilakukan seiring dengan melihat jumlah produksi beras nasional. Jika produksi beras menurun maka impor beras akan dilakukan untuk menyiapkan dan mengamankan cadangan pangan.

“BPS menyampaikan untuk menyiapkan cadangan pangan lagi ke depan sambil kita memperkuat produksi dalam negeri,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa, lewat kolaborasi antar kementerian/lembaga dalam hal ini Kementerian Pertanian diharapkan turut mendukung peningkatan produksi beras sehingga produksi beras utamanya dalam negeri mampu meningkat.

Adapun berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Juli 2024 update per 22 Agustus, produksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan produksi beras pada Juni yang tercatat 2,06 juta ton dan Juli 2,05 juta ton.

Selain itu, menurut survei BPS, produksi beras pada September dan Oktober itu diperkirakan melampaui konsumsi beras nasional yang hanya 2,58 juta ton dalam periode yang sama, menunjukkan adanya surplus produksi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler