Gaji Guru Jadi Naik Rp 2 Juta Per Bulan? Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
Setiap guru berpeluang akan memperoleh nominal kenaikan berbeda.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti angkat bicara mengenai kabar kenaikan gaji guru hingga Rp 2 juta. Menurut Mu'ti, kabar tersebut bukan berasal dari kementerian yang dipimpinnya.
"Gaji guru Rp 2 juta itu tidak dari kami itu," kata Mu'ti kepada wartawan di Jakarta pada Senin (4/11/2024).
Dalam kesempatan yang lain, Mu'ti menerangkan kabar kenaikan gaji guru harus dihitung dari sisi anggarannya. Sebab, setiap guru berpeluang akan memperoleh nominal kenaikan berbeda. Mu'ti membuka peluang adanya kriteria tertentu agar memperoleh tambahan gaji Rp 2 juta per bulan.
"Jangan sampai yang berhak, tidak menerima, yang tidak berhak malah menerima," ujar Mu'ti.
Mu'ti mengimbau publik untuk bersabar menunggu pengumuman kenaikan gaji itu beserta kriterianya. "Ya nanti ada kriterianya, ditunggu saja," ucap Mu'ti.
Mu’ti menitikberatkan adanya peningkatan gaji dan kesejahteraan untuk guru nanti bisa mendongkrak semangat para guru untuk mendidik anak bangsa. Mu'ti tak berharap yang terjadi nanti adalah sebaliknya, yakni hanya menambah banyak jumlah kredit kebutuhan konsumtif mereka.
“Harapannya itu ya kesejahteraan meningkat diikuti dengan semangat untuk mendidik yang meningkat pula,” ujar Mu'ti.
Saat masa kampanye, Prabowo Subianto pernah menjanjikan naiknya gaji guru hingga Rp 2 juta. Janji ini kembali ditegaskan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Hasyim menyebut kakaknya bakal menambah gaji guru Rp 2 juta per bulan setiap tahunnya.
Di sisi lain, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak Prabowo-Gibran memenuhi janjinya akan memberi tambahan penghasilan sebesar Rp 2 juta per bulan bagi seluruh guru baik negeri atau swasta, honorer atau ASN.
"P2G mengapresiasi janji tersebut termasuk janji akan menetapkan Upah Minimum Guru swasta dan honorer," kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim kepada Republika, Senin (21/10/2024).
Satriwan mengkhawatirkan janji menambah penghasilan guru Rp 2 juta per bulan tidak akan dipenuhi karena alasan tidak ada anggarannya di APBN.
"Jika janji Rp 2 juta per bulan tak dipenuhi, Prabowo sudah meng-ghosting tiga juta lebih guru, kami para guru di-prank, semoga tak begitu yah, mengingat Pak Prabowo seorang prajurit yang memegang sumpahnya," ujar Satriwan.