Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Islam Mengajarkan Manusia Menjaga Lingkungan Alam 

Banyak orang hanya memanfaatkan alam tapi kurang menjaga alam.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ustadz Adi Hidayat memberikan sambutan pada pembukaan Ustadz Adi Hidayat (UAH) Super Series 2021 di Gedung Graha Sanusi Hardjadinata UNPAD, Kota Bandung, Jumat (22/10). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka secara resmi Kejuaraan Tenis Meja Indonesia UAH Super Series 2021 yang diikuti oleh 80 atlet profesional dari berbagai daerah di Indonesia dan digelar dari 22 - 24 Oktober 2021. Foto: Republika/Abdan Syakura
Rep: Fuji Eka Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ustaz Adi Hidayat yang sering disebut UAH menjawab pertanyaan bagaimana moral terhadap alam. Sebab dewasa ini banyak orang hanya memanfaatkan alam tapi kurang menjaga alam.

Baca Juga


UAH mengatakan bahwa kalau kembali ke Alquran, sebagai seorang Muslim, justru ada sesuatu yang sangat menarik. Sebelum memanfaatkan alam, Alquran mengajarkan untuk menjaga dulu alamnya dan merawat dulu alamnya.

"Silahkan anda cek, anda tidak akan pernah menemukan di kitab lain bahkan yang disucikan sekalipun, sejelas dan sedetail Alquran yang membimbing kita berinteraksi dengan alam dengan bimbingan yang sangat indah," kata UAH, diikuti dari potongan video yang beredar di media sosial.

UAH menerangkan, Alquran dan hadits melarang manusia merusak tumbuhan, dan membakar hutan atau menggunduli hutan. Bahkan dalam situasi perang pun tidak boleh suasana marah pasukan Muslim membuat mereka merusak tanaman.

UAH mengungkapkan, tunjukan kitab mana dan tuntunan mana, jika sedang emosi tingkat tinggi melarang menumpahkan amarah kepada tumbuhan. 

UAH menjelaskan, Surat At-Taubah tidak dibuka dengan Bismillahirrahmanirrahim, karena ayat itu adalah ayat izin pertama dari Allah untuk membela diri ketika diserang. Sedangkan Bismillahirrahmanirrahim itu ayat kasih sayang. 

"Dalam perang itu tidak ada kasih sayang, karena itu perang tidak dibuka dengan Bismillahirrahmanirrahim karena tidak ada sayang di situ (perang)," ujar UAH.

UAH menegaskan, tapi dalam suasana perang, tetap Nabi Muhammad SAW melarang umat Islam agar tidak menghancurkan rumah ibadah, jangan sakiti perempuan, jangan aniaya anak-anak, jangan aniaya orang tua, dan jangan pernah merusak lingkungan, jangan mencabut atau merusak tanaman.

Ia menerangkan, Nabi Muhammad SAW juga mengatakan bahwa orang yang menanam satu pohon saja, pahalanya sangat besar. 

"Sehingga para ulama menyimpulkan, dalam suasana perang tidak boleh mencabut tanaman, maka dalam suasana damai jika ada yang menggunduli hutan dan membakar hutan, maka dosanya dua kali lipat dibanding dengan orang yang merusak dalam keadaan perang," ujar UAH.

UAH menambahkan, ayatnya banyak bahkan di Alquran sangat tersebar ayat-ayat terkait lingkungan atau alam. Ada yang membahas binatang, hewan, air dan lain sebagainya. Bahkan saking Alquran memuliakan lingkungan dan alam, ada nama-nama surat dalam Alquran yang diberi nama hewan dan tumbuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler