Berpidato dalam Bahasa Arab, Wamenlu Anis Sampaikan 5 Saran RI Sikapi Genosida Israel

Wamenlu Anis mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel

Dok Istimewa
Wamenlu Anis Matta mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel Wamenlu Anis mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Anis Matta, menyampaikan pidato dalam pertemuan pemimpin negara-negara Arab dan Muslim di Arab Saudi, Senin (11/11/2024).

Baca Juga


Pertemuan puncak yang membahas perang di Gaza dan Lebanon. Pertemuan ini dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk mengirim pesan kepada Presiden terpilih AS Donald Trump.

Forum tersebut terjadi satu tahun setelah konferensi serupa di Riyadh antara Liga Arab yang berpusat di Kairo dan Organisasi Kerja Sama Islam yang berpusat di Jeddah. Para pemimpin mengecam tindakan pasukan Israel di Gaza sebagai 'biadab'.

Wamenlu Anis menyampaikan pidato menggunakan bahasa Arab fasih di hadapan para pemimpin negara Arab dan Islam. Berikut ini kutipan teks lengkap terjemah bahasa Arab yang diperoleh Republika.co.id:

Yang Terhormat…

Raja Arab Saudi Muhammad Ben Salman Bin Abdul Azis Al Saud. Dan semua para tamu undangan yang mulia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Atas nama yang mulia Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dan semua anggota delegasi Indonesia, kami berterima kasih atas undangan kepada kami atas acara yang penting ini, konferensi ini diadakan diwaktu yang tepat, yang menunjukkan kondisi berbahaya dan darurat yang sedang kita hadapi saat ini.

Bagaimana tidak? Semua kita saat ini menyaksikan pembantaian yang keji, pemusnahan yang membelalakkan mata, yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza dan palestina, terhadap anak anak Palestina, dan kepada wanita wanita Palestina.

Apakah kita akan terus menonton matinya hati nurani kemanusiaan atas mereka yang terbunuh dan terluka disebabkan karena diamnya kita dan kelemahan kita.

Agenda ini diadakan seperti yang kita yakini, sebagai respon kita terhadap masalah ini, untuk mengkonsolidasikan perlawanan kita secara bersama sama, dunia arab dan Islam yang saat ini merepresentasikan tidak kurang dari 2 miliar Muslim, untuk tujuan memerdekakan palestina dengan semua sumber daya yang kita miliki.

Sesungguhnya Israel dibawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu dan koalisi radikal ekstrem kanannya, tidak akan memahami kecuali bahasa kekuatan dan perlawanan yang keras. Kita melihat, semua yang telah diputuskan oleh PBB atau dewan keamanan, atau mahkamah kriminal internasional, semua hanya sebatas ekperimen diatas kertas tanpa dipatuhi oleh Israel.

Maka dari sini kami mengatakan, saatnya kita semua keluar dengan aksi aksi nyata, dengan semangat perlawanan kolektif kita semua untuk menghukum Israel secara bersama sama.

Maka oleh sebab itu, di sini kami menyarankan beberapa saran sebagai berikut:

1. Memperluas upaya politik dan diplomasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon, dan menyetop semua upaya eskalasi dari semua pihak untuk bertujuan menjadikan perang ini menjadi perang kawasan

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

2. Mengajak semua masyarakat Muslim untuk ikut serta dengan semua upaya maksimal berjuang demi kemerdekaan Palestina, dan membuka semua saluran resmi, serta menghilangkan semua penghalang untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina

3. Menyatukan dukungan Internasional untuk kemerdekaan Palestina, dan memperluas koalisi global untuk mendukung Palestina dari berbagai negara juga berbagai kekuatan. 

Dan semua bentuk perjuangan rakyat Palestina adalah hak yang melekat pada semua bangsa terjajah dimuka bumi, ini adalah hak yang sesuai dengan hukum, dan bukanlah sikap terorisme.

 

 

Dan kita perlu kita tekankan kembali kepada semua institusi Internasional agar mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB, dan kewajiban kita semua komunitas internasional untuk tidak membiarkan semua kejahatan perang Israel yang dilakukan terhadap bangsa Palestina begitu saja tanpa hukuman yang berat.

4. Memutus semua bentuk hubungan ekonomi, hubungan dagang dan investasi dengan Israel, dan dengan semua perusahaan perusahaan yang berhubungan zionis internasional, juga mengakhiri semua kepentingan Israel di negara negara anggota. dan dilain sisi, perlunya meningkatkan hubungan bisnis dan ekonomi dengan sesama negara negara anggota dan sesama semua negara Muslim

5. Menolak semua upaya untuk membuka hubungan diplomatik antara negara negara Muslim dengan Israel. Apapun bentuknya

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lahir dari sakitnya rasa penjajahan dan penindasan dalam waktu yang tidak sebentar, bahkan berabad-abad. Mayoritas bangsa arab juga mengalami hal yang sama. Dan dengan apa yang dialami oleh rakyat Palestina hari ini, kami mengatakan, semua kita adalah Palestina, semua kita adalah Palestina, dan semua kita adalah Palestina.

BACA JUGA: Keajaiban Tulang Ekor Manusia yang Disebutkan Rasulullah SAW dalam Haditsnya

Dan didepan ketangguhan dan sikap resilience bangsa Palestina hari ini, kami katakan bahwa tidak bermakna kemerdekaan kita hari ini tanpa melihat bangsa Palestina merasakan kemerdekaan dan kedaulatannya. Kemerdekaan Palestina bagi kami adalah amanat konstitusi, kewajiban Islam, dan sensitivitas rasa kemanusiaan kami.

Semoga Allah Merahmati semua syuhada Palestina, dan memberikan mereka ganjaran sebuah negara merdeka dan berdaulat yang beribukotakan Al Quds yang mulia, dan semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk mendirikan solat di Mesjid Al Aqsa suatu saat nanti Insya Allah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Sementara itu, hampir 70 persen korban jiwa di Gaza akibat agresi militer Israel adalah wanita dan anak-anak, Kantor Hak Asasi Manusia PBB melaporkan pada Jumat (8/11/2024).

Dalam pernyataan yang menyertai laporan sepanjang 32 halaman itu, Kantor HAM PBB mengatakan mereka telah memverifikasi identitas para korban dan diketahui bahwa hampir 70 persen korban tewas adalah wanita dan anak-anak.

Hal itu menunjukkan bukti adanya “Pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional,” kata pernyataan itu.

Disebutkan pula bahwa tindakan Israel yang terus menyerang Gaza menunjukkan ketidakpedulian terhadap kematian warga sipil.

Komisaris Tinggi HAM PBB, Volker Turk, menegaskan pentingnya pengadilan terhadap pelanggaran serius hukum internasional melalui badan yudisial yang kredibel dan tidak memihak. "Semua informasi dan bukti yang relevan harus dikumpulkan dan dijaga,” kata dia.

Berdasarkan analisis Kantor HAM PBB, sekitar 80 persen dari jumlah kematian terjadi di bangunan-bangunan tempat tinggal. Di antara mereka, 44 persen adalah anak-anak dan 26 persen adalah wanita.

Besarnya jumlah korban tewas dalam setiap serangan Israel terutama disebabkan oleh penggunaan senjata yang menimbulkan dampak luas di kawasan padat penduduk.

BACA JUGA: Kehancuran Proyek Zionisme Israel Mulai Terlihat Jelas?

Korban meninggal termuda adalah seorang bayi berusia satu hari dan yang tertua adalah seorang wanita berusia 97 tahun. Menurut Turk, angka kematian yang tinggi di kalangan warga sipil adalah akibat dari kegagalan Israel mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional: pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian.

Dia mendesak agar konflik di Gaza segera dihentikan, sandera dan tahanan dibebaskan, dan bantuan kemanusiaan segera dikirim ke wilayah kantong Palestina itu.

Agresi Israel telah menewaskan lebih dari 43 ribu warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerang Israel. Berbagai upaya untuk mencapai gencatan senjata secara permanen hingga kini belum berhasil.

Kelaparan Esktrem di Gaza - (Republika)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler