Soal Permintaan Wapres Gibran Hapus Zonasi PPDB, Pratikno Komentar Begini

Gibran telah meminta Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk menghapus sistem zonasi PPDB.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Menko PMK Pratikno mengikuti Rapat Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memberi komentar terkait permintaan penghapusan zonasi oleh wapres Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan kalau hal tersebut tengah diolah oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Baca Juga


Hal tersebut disampaikan oleh Pratikno usai menghadiri rapat persiapan Natal dan tahun Baru 2025 di kantor Kemenko PMK, Jumat (22/11/2024).

Mulanya, Pratikno mengatakan belum membahas hal tersebut ketika ditanya soal penghapusan zonasi. Namun, ia mengatakan dirinya akan segera mengkonfirmasi hal tersebut ke Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

"Kami juga belum membahas itu. Nanti saya konfirmasi ke pak mendikdasmen," katanya, Jumat (22/11/2024).

Disinggung apakah sudah ada perintah dari Wapres Gibran, Pratikno mengaku pihaknya telah mengetahui hal tersebut. Namun, ia mengatakan akan mengecek kembali terkait hal tersebut ke mendikdasmen.

"Kami sudah tahu ini. Dan ini diolah di Menteri Dikdasmen. Kami cek ya," katanya.

 

Sebelumnya, Wapres Gibran mengatakan telah meminta Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk menghapus atau menghilangkan sistem zonasi dalam PPDB. "Kemarin pada waktu rakor dengan para Kepala Dinas Pendidikan, saya sampaikan secara tegas ke Pak Menteri Pendidikan, ‘Pak ini zonasi harus dihilangkan'," ujar Wapres.

Dia menekankan pendidikan adalah kunci generasi emas dan Indonesia Emas 2045, oleh karena itu penting untuk memberikan kemudahan-kemudahan dalam mengakses pendidikan. Wapres juga menyampaikan pentingnya mengajarkan anak-anak muda pelajaran coding, programming, hingga digital marketing.

"Karena sekarang kita tidak boleh ketinggalan dari negara-negara lain," ujarnya.

Di sisi lain pada kesempatan itu Gibran juga mengajak anak-anak muda bergotong-royong dan bekerja keras di tengah adanya bonus demografi saat ini.

"Kesempatan tidak datang dua kali. Ini adalah kesempatan kita, panggung kita, dan kita benar-benar menjadi ujung tombak menuju Indonesia Emas 2045," ujar Wapres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler